After AS |05

35.7K 5.3K 2.3K
                                    

Sorry baru bisa up:( ada problem hingga membuat mood aku hancur buat nulis, heheh. Kangen ya? Yok bully Cey lagi😍

Happy reading ♥️

____

Kenan membawa Devan ke rooftop. Ia bilang ada hal penting yang ingin lelaki itu sampaikan padanya. Devan hanya menurut, percuma saja ia menolak karna Kenan pasti juga akan memaksanya.

Dan sekarang terhitung sudah lima menit mereka saling tatap satu sama lain dalam kondisi diam. Hingga akhirnya Devan menghela nafas kasar bangkit dari duduknya.

"Apa sih, Ken? Ngomong ayo, gue udah nunggu dari tadi malah main tatap-tatapan." Omel Devan kesal.

Kenan memutar bola matanya malas, akhirnya ia membuka suara setelah sekian lama beradu tatap.

"Lo nggak lupa juga kan dokter bilang sehabis kecelakaan lo lupa ingatan?" tanya Kenan dingin dan benar-benar serius.

Devan terdiam, menatap lekat Kenan. Mengerti suasana, Devan kembali duduk dihadapan sahabatnya itu. Lalu ia mengangguk dengan gerakan pelan.

"Gue pikir amnesia retrograde buat lo lupa perkataan dokter saat itu." Devan menggeleng. "Enggak, gue inget dokter bilang gitu."

Kenan lagi-lagi mengangguk. "Itu artinya, seharusnya lo paham apa yang terjadi. Antara lo dan Angel ada sesuatu Al. Logika aja, nggak mungkin Angel bakal semarah itu jika aja lo dan dia nggak ada apa-apa nya."

Saat Kenan menjelaskan, terlihat Devan mulai memegang kepalanya. Perlahan ia memijit pelipisnya.

"Kita sepupuan, bokap gue sendiri yang bilang. Terus? Masalahnya apa?" tanya Devan.

Kenan menghela nafas sejenak. "Setahun belakangan ini banyak yang terjadi Al. Dan bagi gue, selama gue kenal lo, hal yang kali ini lo lupain benar-benar berkesan dan penuh perjuangan." Devan berkerut bingung mendengar ucapan Kenan.

"Apa aja yang gue lupakan?"

"Banyak," kata Kenan. "Bilang ke gue kalau kepala lo sakit." Devan mengangguk menurut.

"Sebelum gue bilang, gue mau lo jawab pertanyaan gue lebih dulu. Lo setiap deket sama Angel, gimana perasaan lo?"

Devan berfikir sejenak. Cukup lama hingga, "gue ngerasa kek beda aja gitu. Ntalah, gue nggak tau itu apa. Yang pasti ada perasaan ngeganjal dihati gue."

Kenan mengangguk sambil tersenyum tipis. "Gue peduli sama lo karena lo sahabat gue Al. Tapi kondisi saat ini bikin gue sedikit kesulitan. Salah langkah dikit aja gue, lo dalam bahaya." Devan hanya tersenyum mendengar ucapan Kenan. Cowo itu memang sahabat terbaik dan selalu mengerti akan dirinya.

"Angel itu sebenernya cewe lo." Devan tersentak kaget ditempatnya. Menatap Kenan serius mencari kebohongan dari mata cowo itu, namun nihil. Kenan mengatakan itu tanpa ragu sedikitpun.

"Alah, ngaco lo." balas Devan seraya tertawa.

"Gue serius." Ucapan dingin kelewat serius itu berhasil membuat Devan terdiam. Tawa yang tadi ia lakukan juga hilang seketika.

"Buktinya?"

Kenan menggeleng. "Gue nggak punya bukti. Tapi lo bisa tanya sama anak-anak sekolah, gue jamin mereka bakal bilang apa yang gue bilang tadi bener. Secara lo nembak Angel dilapangan utama, seluruh murid menyaksikan."

After AS [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang