Bulan

13 2 0
                                    


"Raz, apa menurut mu orang yang terlihat bahagia benar benar merasakan bahagia?"

"Tergantung."

"Tergantung apa?"

"Tergantung seberapa dalam rasa sakitnya."

"Kamu mau kemana?"

Raza hanya diam, nanti juga tahu pikirnya. Karena Havan memang akan selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Pemakaman...?"

Raza menaruh sebuah bunga dan menyiram kuburan yang belum kering itu dengan air.

"Sudah 40 hari, apa kabar, Kek?"

"Baik, Cu.."

Tenang saja, itu suara Havan.

Raza menangkupkan kedua tangan nya, mulai memejamkan mata untuk berdoa.

"Kamu tidak berdoa?"

"Aku atheis, Raz."

Merasa malu, Raza lanjut membaca doa walaupun seharusnya sudah selesai.

"Tidak usah malu, kamu tambah lucu kalau begitu."

Mereka pergi, urusan Raza sudah selesai disini.

"Apa kamu sedih, Raz?"

"Aku sudah lupa rasanya sedih."

"Kalau begitu, aku akan membuatmu hanya mengingat bahagia."

"Lebih baik tidak merasakan apa-apa."

"Kenapa?"

"Bagaimana jika aku tidak bisa merasakan perasaan itu lagi? Bagaimana jika aku merindukan perasaan itu?"

"Maka aku tidak akan membuat mu merasakan rindu itu, aku akan selalu disini. Untukmu, Raz."

Raza rasanya ingin menutup telinga. Perkataan Havan barusan terdengar seperti omong kosong. Mana ada yang seperti itu, pikirnya.

"Langit malam tidak pernah mengecewakan ya, Raz?"

"Mau malam atau siang, sama saja."

"The moon is beautiful, isn't it?"

"Sudah dibilang, biasa saja."

"Kamu memang selalu kamu ya, Raz."

"Sudah malam, kamu pulanglah."

"Sampai di depan pintu, Raz."

"Selamat beristirahat, Raz. Semoga mimpi nya seperti apa yang kamu inginkan, ya. Aku pulang."

"Hati-hati."

Selesai. Havan berhasil menjaga Raza seharian untuk hari ini. Dia senang.

Sudah diatas kasur, tapi tidak juga terlelap. Apa yang salah dengan Raza?

Kasur, udara dingin, ruangan gelap, dan selimut. Sempurna. Lalu apa yang kurang? Apa yang membuat Raza tidak bisa tidur?

"Kenapa dia tadi bertanya dengan bahasa Inggris ya? Itu hal yang tidak biasa."

Dengan sebuah rasa penasaran, Raza mencari perkataan Havan di platform yang seperti buku pengetahuan. Semuanya ada disitu.



"Kenapa... begini...?"















?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KepalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang