Part 2

8 1 0
                                    



Begin



Dentingan jam dinding tampak tak mengusik siswa siswi yang tengah fokus belajar. Dengan cepat Sarah mencatat semua hal penting yang guru terangkan.

Sehari setelah masuk sekolah ini, Sarah langsung mendapat teman baru. Mereka bernama Yuna dan Eunbi, kedua gadis ini mendatangi Sarah dan mengajaknya berteman kemarin.

Bel pun berbunyi, para siswa menghentikan kegiatan mencatat mereka. Guru pun langsung keluar dari kelas.

"Ayo ke kantin" ujar Eunbi. Ketiganya pun langsung menuju kantin.

Dengan membawa tonkatsu di atas piringnya, mereka bertiga langsung duduk dan mulai menyantap makanan. Tak lupa diselingi beberapa canda tawa.

"Sarah, mengapa kau pindah ke korea?" ujar Eunbi.

"Hanya ingin saja. Lagipula ada kenalan yang ingin ku kunjungi" balas Sarah.

"Semoga kau nyaman disekolah ini" ujar Yuna.

Sarah hanya tersenyum dan mengangguk, ia pun memasukkan sesuap daging kedalam mulutnya dan melahapnya.

"Ah, maaf sepertinya aku harus ke kamar mandi" ujar Yuna. Entah mengapa gerak geriknya justru terlihat cemas.

"mau kutemani?" ujar Sarah.

"tak apa. kalian lanjutkan saja makannya" Yuna pun langsung melenggang pergi.

Setelah kepergian Yuna, atensi Sarah teralihkan oleh Jungkook yang baru saja memasuki kantin bersama 2 orang temannya. Jungkook juga sempat menatap Sarah dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Ketua osis kita.., sepertinya populer" ucap Sarah yang masih menatap Jungkook secara terang-terangan.

"tentu. bahkan bukan hanya dia. kau lihat 2 pria disampingnya? pria berambut  blonde itu, ia adalah Park Jimin. sedangkan yang satu lagi adalah Jung Hoseok. ia biasa dipanggil Hobi. mereka bertiga sangat populer di sini." jelas Eunbi.

"Tapi mengapa tak ada yang menempel pada mereka?" tanya Sarah, sebab jika ada pangeran sekolah selalu ada segerombolan perempuan centil yang menempel pada mereka.

"Karena tak ada yang berani mendekati mereka. Mereka juga terkenal dengan sikap dingin dan egoisnya. Terutama Jungkook. sudah tak terhitung berapa banyak wanita yang ia tolak. bahkan seorang model pun kabarnya pernah ia tolak" ujar Eunbi dengan memasukkan nasi kedalam mulutnya.

Sarah pun melirik jam tangannya, entah mengapa sejak tadi suasana hatinya seolah gelisah.

"Bukankah seharusnya Yuna telah kembali sekarang?" gumam Sarah yang masih dapat didengar Eunbi.

"kau benar. mengapa ia lama sekali"

"Aku akan mengeceknya" ujar Sarah.

"Aku juga." Eunbi pun ikut bersama Sarah menyusul Yuna yang tak kunjung kembali.

Begitu mereka tiba di kamar mandi, dua orang siswi seolah berjaga disana. Saat Sarah hendak masuk, keduanya menghalanginya.

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang