3. Luka lama

12 2 0
                                    

El selalu memandang rendah dirinya sendiri karna fisik yang dia punya berbeda dengan anak anak sebayanya. Kalo ada yang bertanya apa El tidak cantik? Jawabannya jelas tidak. El sangat sangat cantik. Rambutnya hitam pekat namun ada sedikit pirang hidungnya yang mancung kulitnya yang putih pucat pipinya selalu memerah saat terkena matahari dan satu lagi yang spesial dalam diri El. Matanya. Antara mata kanan dan kiri yang berbeda warna benar benar benar seperti di Negeri Dongeng.

El merupakan anak blasteran Rusia - Indonesia. Mama El orang Rusia asli sedangkan Papahnya blasteran antara Indonesia - Eropa. Wajah El benar benar dominan Rusia dan Eropa. Sungguh tidak ada yang cacat dalam dirinya!. Sedangkan Sam abang nya El wajahnya benar benar mirip papah nya.

"Hiks.. hikss.. mehrekah jailin akhu lagi hiks.." terdengar sayup sayup suara tangisan dari belakang gudang sekolah.

"Kenapa mereka jailin aku terus? Padahal aku ga pernah nakal sama mereka". Suaranya begitu pilu membuat siapapun yang mendengarnya akan merasakan kesakitan yang sama.

Berfikir beberapa lama aku memutuskan untuk mendekatinya. Yah siapa tau aku bisa membantu masalahnya atau menjadi pendengar yang baik kan.

"Hei ngapain kamu duduk sendirian di taman belakang? Kata orang orang di taman ini banyak hantu nya loh." Aku menepuk bahunya pelan dan langsung duduk di sampingnya. Aku melihat rok merah yang dia pakai warna nya sudah tidak karuan dan berbau kuah bakso. Apa cewe ini dibully?.

"Kamh kamu siapah?". Cukup lama dia membalas pertanyaan ku. Oh astaga saat dia mendongak mata nya benar benar bengkak. Aku yakin dia pasti kesulitan walau hanya untuk membuka matanya.

"Hai kenalin gue anak 5 C lo bisa panggil gue ille nama lo siapa? dan kenapa lo nangis?"

"Jangan ajak gue ngobrol nanti lo ikut kena bully." Jawabnya sambil mengusap air mata.

"Gue gapeduli kalo harus dibully lagian di sekolah ini mana ada yang berani bully gue kan." "Lo belom jawab pertanyaan gue. Sebenernya nama lo itu siapa?"

"Gu gueh El panggil gue El."

"Oke El sekarang lo jadi temen gue. Jadi mulai sekarang lo gaperlu sungkan cerita kalau ada yang bully lo lagi. Ok?"

***

ARGGGG

Sakit

Pusing

Ingatan itu datang lagi. Aku tidak tau siapa cowo yang bernama Ille itu? Kenapa akhir akhir ini dia selalu ada di dalam pikiran ku? Apa dia adalah teman kecil yang sudah ku lupakan?

"Heh lo ditanya diem aja punya kuping gak loh?!" Teriak orang di sampingku lagi

"Apasih berisik!!!" Teriakku jengkel apa dia tidak melihat aku sedang kesakitan dan kebingungan?

"Lo kan yang udah deketin cowo gue heh cewe gatau diri!?" Cowo? Cowo yang mana? Aku baru 2 hari menginjakkan kaki di sekolah ini. Oh yang benar saja!

"Cowo yang mana si? Gua ga ngerti maksud lo."

"Alah gausah pura pura bego lo. Cowo gua ya Le lah!" Siapa Le? "Le itu siapa?"

"Le itu cowo gue yang udah nolong lo tadi pagi!" Ap apa?! Cowo nya?! Yang benar saja cowo setampan dia mempunyai cewe yang ehm sangat sangat menyebalkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYO PACARAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang