3

958 93 0
                                    



Kamu menatap heran pada lelaki dihadapan mu yang tengah asyik meminum minumannya.

Sejak kedatangan kalian 10 menit lalu lelaki yang menyandang status kekasihmu itu hanya diam, tidak berbicara apapun. Bahkan yang biasanya dia akan terus menatapmu, kini tidak. Matanya terus fokus pada handphone nya seakan kehadiranmu hanya angin lalu.

Kamu mendengus kesal, lama-lama kamu juga menjadi bosan. Kamu merasa percuma datang kesini jika tau-taunya kamu malah dicueki sama juyeon.

"Mas? Kamu kalo gak niat ngajak ketemuan, mending gak usah."ujarmu pada akhirnya

Orang yang kamu ajak bicara hanya melirik sekilas, bisa kamu lihat dirinya menghela nafas.

"Kenapa sih mas?"tanyamu, heran.

Tapi, yang ditanya cuma menggeleng tanpa menjawab. Tidak lama juyeon malah kembali fokus pada handphonenya, kamu benar-benar jengah melihatnya.

"Yaudah aku pu---"

"Kamu kemarin kemana?"tanya juyeon, memotong ucapanmu.

Kamu mengernyit bingung, sampai akhirnya ingat jika kemarin kamu menyelesaikan tugas bersama 4 temanmu diperpustakaan kota.

"Ke perpustakaan kota, ngerjain tugas"ujarmu

Juyeon mendengus geli, melirik mu dengan tatapan yang berbeda. Jauh lebih sinis dari sebelumnya.

"Jujur aja. Aku gak suka dibohongin."ujar juyeon dingin

Kamu makin bingung, ini pacarmu kenapa?

Padahal ya, kemarin jelas-jelas kamu memang cuma mengerjakan tugas. Bersama dahyun, sinb, kevin dan changmin. Eh? Tunggu. Ah, agaknya kamu sadar kenapa juyeon marah.

Pasti karena kemarin dia melihat kamu diantar pulang oleh changmin. Sedikit informasi, juyeon itu cemburuan apalagi sama changmin yang rumornya dulu pernah menyukai kamu.

Kamu terkekeh pelan, membuat juyeon mengernyit tidak suka.

"Aku gak bohong. Kemarin tuh emang ngerjain tugas bareng ada dahyun, sinb, kevin dan iya ada changmin"ujarmu

"Terus juga kemarin temen-temen gak langsung pulang, aku udah capek. Kebetulan changmin juga disuruh mamanya buat pulang cepet, yaudah aku nebeng sama dia. Serius, gak macem-macem"lanjutmu sembari membentuk tanda v pada juyeon

Juyeon menatap manik matamu, mencoba mencari kebohongan. Percuma aja, orang kamu jujur kok. Jadinya juyeon cuma bisa ngehela nafas lega. Tatapannya berubah melembut, membuat kamu tersenyum manis ke arah juyeon.

"Maaf ya? Kesannya mas gak percaya sama kamu....."lirih juyeon

Kamu makin tersenyum, ini yang buat kamu suka sama juyeon. Dia itu bakal bertanya kalo sekiranya dia gak nyaman tentang suatu hal, dia juga bakal minta maaf kalo udah berpikir yang aneh-aneh.

Salah satu tanganmu mengambil tangan juyeon, membuat sang empu menatap mu bingung.

"Aku gak papa kalo mas kayak tadi, karena wajar. Aku juga pasti bakal gitu kalo liat mas jalan sama cewek lain"ujarmu diakhiri sebuah senyuman yang mana adalah candu bagi lee juyeon.

"Beruntung banget sih aku bisa kenal kamu, jangan berubah ya dek? Mas sayang kamu hehe"

Kamu tertawa mendengar nada bicara juyeon yang bergetar, salting. Iya, kamu hafal bagaimana juyeon, kalau salting suaranya akan terdengar bergetar gitu.

Dan siang itu kamu sama juyeon habiskan buat ngobrol santai. Mulai dari bahas tentang tugas sekolah sampai ghibahin teman-teman juyeon yang kalau kata juyeon makin hari makin gak punya otak, gak sadar aja otak dia juga terkikis.g







Harap dimaklumi aja kalo gak jelas atau kurang ngefeel, baru pertama kali buat imagine gini.

Jangan lupa vote yaa✨

[Imagine Series]Lee Juyeon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang