Ketika kamu memendam kekesalan pada seseorang selama berbulan bulan. Lalu, tiba tiba saja tidak ada angin tidak ada hujan orang tersebut meminta maaf pada mu dan kamu harus langsung berada di situasi yang menjebak kalian dalam satu tempat berdua apa yang kamu rasakan? Canggung?
Entahlah apa semua orang merasa canggung atau tidak, tapi itu yang aku rasakan saat ini.
Berada di dalam mobil selama 15 menit perjalanan dari rumah menuju sekolah seharusnya tak akan terasa lama bukan? Ya, seharusnya tidak akan terasa selama ini. Tapi itu seharusnya. Sedangkan saat ini aku ditempatkan di situasi yang tidak sama seperti seharusnya.
Aku terjebak di dalam mobil bersama Zack setelah permintaan maafnya tadi pagi, membuat canggung menyerang kami di dalam mobil. Membuat 15 menit yang sebentar terasa seperti seabad yang begitu panjang. Membuat perjalanan dari rumah menuju sekolah yang menyenangkan menjadi membosankan.
Perjalanan pulang dari puncak lalu
"Anggap saja aku sudah mencintaimu, sekarang apa? Kau akan berhenti?" mataku menatap Zack yang masih sibuk dengan setirnya untuk meminggirkan mobil ke tepi jalan. Mungkin ia pikir pembicaraan kali ini tak dapat ia selingi dengan menyetir atau resikonya akan memakan korban jiwa.
"Ada apa dengan mu? Kenapa kau bertingkah aneh?" Zack memutar kepalanya ikut menatapku.
Apa pertanyaanku kurang gila untuk membuatnya tersadar?
"Begini, aku mencintaimu Zack, lalu sekarang bagaimana denganmu?" entahlah apa pernyataan ku kali ini sudah cukup gila untuk membuatnya mengerti apa maksudku.
Diluar dugaanku, Zack tidak memasang wajah terkejut sama sekali melainkan ekspresi heran yang tercetak jelas di wajah putih nya. Seakan akan aku melakukan hal yang aneh dan sangat tidak diriku. Bahkan ia mengangkat satu alisnya seolah menanyakan sesuatu.
"Aku mengenalmu sejak kau berumur 6 tahun. Selalu bersama mu sejak saat itu hingga sekarang. Terkecuali saat aku harus belajar beladiri intensif di umur 7 dan 8 tahun, kau ingat?" tanyanya yang membuatku mengangguk kecil.
Sejujurnya pemaparannya itu membuatku sedikit kesal. Kenapa lelaki ini malah membahas umur dan kapan kita saling mengenal?
"jika dihitung hingga saat ini berarti aku sudah menemanimu selama 9 tahun, dan aku sangat mengenalmu, kau sangat bertele tele saat sedang berbohong" kalimat terakhir nya menohokku tepat sasaran. Membuatku bungkam seketika.
Dia benar.
Back to now
Wangi mint khas tubuh Zack menyeruak kedalam hidungku. Ugh, aku benci bau ini. Membuatku mabuk hingga aku kadang lupa jika ia pernah mengkhianati ku. Membuatku kadang terlupa jika ia pernah meninggalkan ku seorang diri.
Sekitar lima menit lagi mobil yang kutumpangi akan sampai di gerbang sekolah. Kali ini aku berharap lima menit yang tersisa akan berasa seperti satu detik saja. Aku sudah sangat tidak tahan duduk diam menahan canggung di dalam mobil tanpa berbicara apapun. Dan sialnya, Zack juga tidak membuka pembicaraan sama sekali sejak tadi. Kenapa juga lelaki itu harus mengatakannya sebelum berangkat sekolah. Kenapa pula lelaki itu menciptakan suasana aneh ini.
"Maafkan aku."
Butuh waktu lebih dari 5 detik untuk menyadari bahwa seseorang yang berdiri di depan pintu kamar itu adalah Zack dan benar benar Zack.
Sungguh aku tidak mengerti dengan permintaan maafnya di pagi ini.
"Kenapa?" Tanyaku yang lebih terdengar seperti cicitan ditambah juga dengan aku yang menundukkan wajahku tak ingin menatapnya.