Di Rumah Rayyan
Keysa mengetuk pintu rumah Rayyan.
Keysa: "Permisi!"
Bibi: "Ya, sebentar. Oh, Non Keysa. Mau ketemu Den Rayyan ya?"
Keysa: "Ya, Bi. Rayyannya ada tidak?"
Bibi: "Den Rayyan tadi pergi, Non. Bibi juga kurang tahu kemana dia perginya."
Keysa: "Oh, begitu. Kalau begitu, nanti kalau Rayyan sudah pulang, bilangin kalau Keysa tadi datang mencarinya ya, Bi."
Bibi: "Ya, nanti Bibi sampaikan ke Den Rayyan, Non."
Keysa: "Terima kasih, Bi. Saya permisi dulu ya."
Bibi: "Iya, Non. Hati-hati ya."
Keysa: "Iya, Bi."
Keysa pun meninggalkan rumah Rayyan dan pergi ke Taman Kota. Di Taman Kota, Keysa melihat sosok pria yang sangat mirip dengan Rayyan.
Keysa: "Itu bukan Rayyan ya? Tapi, siapa wanita yang sedang bersamanya? Aku ikuti saja deh."
Keysa pun mengikuti Rayyan yang meninggalkan taman dan pergi menuju rumah sakit bersama Catherine.
Keysa: "Mereka kenapa pergi ke rumah sakit? Apakah Rayyan sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertawa Walau Hati Menangis (End)
Short Storyini adalah kisahku yang harus merelakan kekasihku dengan wanita lain dan, inilah kisahku ketika aku harus menahan tangisanku di depan sahabatku dengan senyuman dan tawa indahku ☺.