BAB 4 : MELAYANG

391 138 415
                                    

Halo. Apa kabar?
Baik-baik aja, kan?
Sesulit apa pun harimu, mari bersyukur atas segalanya.
Coba cek domisili, dong.
Kemarin aku abis dari Sukabumi.
Ada yang dari sana?

Sebelum baca, ada yang mau nitip pesen buat kalian nih.
Jangan lupa vote!
Jangan lupa komen!
Jan maen maen sama mas biaya🐍🐍🐍

 Jangan lupa vote! Jangan lupa komen! Jan maen maen sama mas biaya🐍🐍🐍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💚💚💚HAPPY READING💚💚💚

^^^

“SEPATU baru datang!” kata Valeron sembari menyodorkan sneakers ke hadapan Zeze setelah lebih dulu memungut heels gadis itu.

“Yang ini nggak bakal bikin luka-luka, Ze,” ujarnya lembut sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Yang ini nggak bakal bikin luka-luka, Ze,” ujarnya lembut sambil tersenyum.

Di belakang Valeron, mulut Atha komat-kamit. Dia paling muak melihat lelaki berkelakuan soft boy, sok baik, sok santun, seperti yang dilihatnya saat ini.

“Beuuuuh! Liat Bro...” Topan merasa tersaingi melihat Valeron berjongkok, memakaikan sneakers itu ke Zeze.

“Baru tahu kalo scene di drama Korea benar-benar ada dan nyata," celetuk Zaka.

“Lo sih jomblo menahun,” hina Topan congkak. Kalau urusan cewek, Topan yang lucu dan chubby, boleh berbangga.

“Emang lo kalau sama pacar-pacar lo begini juga, Pan?” Zaka menatap sangsi kawannya itu.

“JELAS DONG..” Jawaban Topan menggantung. "JELAS KAGAK. HUAHAHA."

“Toyor nih!” Zaka emosi.

Begitu juga dengan reaksi Atha. Ia menggembungkan pipi, Pura-pura mau muntah. Atha segera beranjak dari sana dengan tangan terkepal. Teringat bagaimana perlakuan manis papa ke mamanya dulu.

“Capt!” panggil Zaka sambil mengejar langkah jenjang Atha.

“Basecamp!” teriak Atha tanpa menoleh. Tangan kanannya menunjuk Dekanat Seni Pertunjukkan.

DiaryCleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang