MOSHI MOSHI! OGENKI DESU KA?
Aku berharap kalian baik-baik aja. Inget, sesedih apa pun kalian, sedown apa pun kita, makan tetap yang paling utama!
Gue mau ngumpulin orang-orang yang kalo stres malah nafsu makannya makin naik.
Angkat kaki, eh salah, angkat tangan!
Nulis duet gini bener-bener ngebantu banget. Saat gue lagi rapuh, ada kakak yang siap menopang gue. Eaaaaa.
^^^
Di bab ini, kalian bakal aku kenalin sama main lead nya, eh, hmm main lead atau second lead, ya? Hihi...
Ala-ala drakor, aku dan Kak Nara akan membuat kalian terombang-ambing, kebingungan.
Main leadnya yang mana, sih? Second leadnya yang mana, sih?
So, happy reading gessss!
***
Sementara itu di tempat lain, tampak sesosok lelaki berpenampilan metal, terlihat gusar pada salah satu temannya. Mondar-mandir sambil mengepalkan tangannya. Ketiga lelaki itu berkumpul di belakang panggung, mendiskusikan sesuatu.
"Nekat lo, Pan!" ujar Atha emosi. Di balik panggung, ia misuh kepada dua personel band-nya. Ia tak peduli lagi dengan muka putihnya yang lengket kena lemparan es teh sewaktu manggung tadi.
"Sorry, Bro," jawab Topan, sang basis ketakutan. Kalau kapten AmbyaRock sudah marah, tamat riwayatnya.
"Ini acara rocker, Pan. Bukan dangdutan!" bentak Atha semakin kalap.
"Gue juga nggak tahu kalau suara Topan ternyata sedangdut itu, Capt," kata Zaka kalem.
Drummer yang juga jago main kedang ini merasa bersalah. Awal mula Topan terpilih sebagai vokalis dadakan, tak lain dan tak bukan memang dari usulannya.
"Bro, kok lo malah nyalahin suara gue. Ini dari Tuhan. Berani lo nyalahin Tuhan?" protes Topan merasa disalahkan.
"Tapi lo juga salah, Pan."
"Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, kesalahan milik manusia." Yang menjengkelkan, Topan masih aja bisa ngeless.
Masih jelas di ingatan Atha, bagaimana senangnya ia saat AmbyaRock mendapat undangan tampil dari panitia Konser Rock Indie Se-Jakarta Pusat.
Kesempatan emas! Para personil AmbyaRock akan membuktikan kepada Hambyarock, fans militannya, bahwa band-nya baik-baik saja.
Namun ternyata, penampilan perdana AmbyaRock tanpa Mega, gagal total. Kacau!
GA TO THE TOT. GATOT!
"Tapi lo pada harusnya makasih ke gue. Tanpa gue, kita bisa-bisa batal perform. Bayangin kita tampil cuma pake instrument doang, nggak ada suara penyanyinya?" Topan menepuk-nepuk dadanya bangga.
"Dikira musik dari speaker kondangan," timpal Atha kesal bukan main. "PUAS LO UDAH NGACAUIN SEMUANYA?"
Atha mengusap-usap dadanya sendiri. "Lo ngerti kan, Pan? Kita ini band apa?" tanyanya, bermaksud menyadarkan Topan.
Kalau perlu abis ini Topan dikasih siraman rohani. Biar kembali ke jalan yang benar.
"Rock kan, Bro? Namanya aja AmbyaRock," jawab Topan dengan tampang tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DiaryCle
FantasyRule buku ini simple : "Kamu diperbolehkan menulis permintaan lain setelah permohonanmu terwujud." Zeze benar-benar meyakini, jika pencapaiannya selama ini tidak lepas dari pengaruh diary ajaib pemberian mendiang mamanya. Apa pun yang ia tulis di di...