BAB 1 : MENIMBANG

1.2K 289 217
                                    

SELAMAT DATANG DI DUNIA FANTASI STORISMA!

TAHUN BARU, COGAN BARU.

Eitsss sebelum baca, screenshoot cerita ini trus pos di story kalian, biar pada tahu kalo ada cogan baru di dunia fantasi storisma.
Jangan lupa tag aku ya!

Kali ini gue collabs dengan penulis yang eheeem, cogan pulak! Yang karyanya udah bejibun, dan kebanyakan terbitan Gramedia. Kak Nara sama gue udah temenan dari tahun 2013 gaisss, sejak gue nyemplung di dunia nulis.

Sama kayak gue yang awalnya bukan dari wattpad, Kak Nara butuh dukungan kalian, nih! Biar lebih banyak pembaca yang mengenal karyanya.

Yuk sapa Kak naralahmusi , hai Kak Nara!
Sekarang, waktunya kenalan sama tokoh-tokoh di cerita DiaryCle.
Happy Reading!

**

Gue mau Papa balik.

Gue mau Papa kembali ke sini.

Nemenin gue.

Karena di dunia ini, meski gue masih punya nenek yang terlampau siaga menjaga gue selama dua puluh empat, tanpa kehadiran papa gue merasa mati.

Hari hari gue udah kayak di neraka.

Gue tertekan.

Tersiksa.

Jadi sampai kapan pun, gue tetap akan menunggu Papa.

Kembali...

Zeze menutup diarinya dengan kesal. Sambil mendengus, ia melempar diarinya ke ranjang. Entah sudah halaman ke berapa yang ia habiskan untuk menulis permohonan yang sama. Tapi sampai saat ini, tak ada tanda-tanda harapannya akan terkabul.

Jangankan kembali, papanya bahkan sudah berbulan-bulan tidak meneleponnya.

"Oke. Gue kasih waktu lo tiga jam dari sekarang. Kalo Papa tetep nggak balik, gue bakal buang lo!"

Entah memarahi siapa, tapi Zeze tampak seperti orang gila karena berbicara dengan benda mati.

Ya, diarinya.

Dia kecewa dengan diari itu.

Selama ini, semua keinginannya terkabul. Dari sekian banyak harapan yang ia tulis di diari mendiang mamanya, kenapa cuma yang ini yang tidak terkabul?

"Ze! Cepat ganti baju. Lima belas menit lagi Nenek anter ke sanggar."

Teriakan neneknya dari lantai bawah membuat Zeze mendesah pelan. Ia lelah, namun tak punya pilihan. Saat ini hidupnya berada dalam genggaman sang nenek.

Sejak Mama meninggal, Zeze hidup bersama sang Papa, yang berprofesi sebagai seniman. Dengan alasan ingin mencari inspirasi, Papa Zeze pergi begitu saja meninggalkan rumah. Awalnya Zeze mengira, papanya hanya membutuhkan waktu sebulan dua bulan, seperti sebelum-sebelumnya ketika pria itu hendak menyiapkan album baru.

Namun nyatanya, sudah berlalu setahun. Dari Zeze lulus SMA, sampai kini ia menjadi seorang mahasiswi Jurusan Seni Tari.

"Permisi, Mbak Zeze sudah ditunggu di bawah sama Nenek, ya."

"Bilangin aku lagi nggak enak badan, Mbak," jawab Zeze sambil menenggelamkan tubuhnya di balik selimut.

Srek

Seseorang meletakkan sesuatu di meja kecil sebelah ranjangnya. Sekotak penuh obat. Lengkap dari obat pusing, flu, batuk, pegal linu, tapi sayangnya tak ada obat patah hati. Semenjak papanya pergi meninggalkan rumah, ia seolah menderita patah hati abadi.

DiaryCleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang