BAB 3 : TIMPANG

412 158 305
                                    

Ramein komennya, ya, para HambyaRock!
Buat yang mau ramein komennya, aku kasih COGAN NIH!

Ramein komennya, ya, para HambyaRock!Buat yang mau ramein komennya, aku kasih COGAN NIH!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang rajin komen, boleh isi permohonannya di DiaryCle. Hihi.

Mau buat permohonan apa?

Happy Reading!

***
S

ementara itu, Zeze merasa takdir sedang mengajaknya bermain-main. Ia seperti terkena mantra perekat. Kakinya kaku. Selang beberapa detik usai bertatapan dengan Valeron, ia masih mematung di samping mobil lelaki itu.

Zeze terlampau kaget. Benar-benar tak menyangka jika sore itu akan dipertemukan dengan gebetannya sejak SMA. Sampai-sampai lecet di kakinya tak terasa. Ini sikap! Masalah abadinya dengan heels tidak akan dia biarkan mengganggu jiwa halunya bertemu Valeron.

Nasib emang nggak bisa ketebak. Pas gembel gini, malah ketemu gebetan.

"Ze?"

Astaga..Suara lembutnya... belum berubah...bikin meleleh aja.

Zeze merasa kakinya semakin lemas. Bahkan ketika Valeron keluar mobil, lalu menghampirinya yang sedang pose-nggak-banget-plus-rambut-acak-acakan, di mata Zeze lelaki itu malah terlihat makin mempesona.

Kalau udah bucin, emang berat.

"Halo...."

Glek..

Tatapan mata teduhnya masih sama....

"Ze, lo baik-baik aja, kan? Kenapa mendadak ngefreeze gini?"

Tiap kali tersenyum, selalu meninggalkan jejak palung manis di pipinya.

Tiap kali tersenyum, selalu meninggalkan jejak palung manis di pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa harus gue gendong, nih?" tanya Valeron setengah bercanda. Ia heran sekaligus geli melihat gadis itu masih berjongkok bengong di samping mobilnya.

"Mauuuu!" teriak Zeze spontan lalu cepat menutup mulutnya rapat-rapat. "Eh, sorry, Kak. Keceplosaaan."

Valeron lagi-lagi menarik bibirnya. Meninggalkan jejak palung yang semakin dalam di pipinya.

DiaryCleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang