Hai? :"))
Nako termenung menatap langit dari jendela kamarnya. Liburan sebentar lagi selesai, tapi ia masih tetap tidak melakukan apapun. Ia menghela napasnya pelan lalu menunduk. Efek patah hati memang benar - benar luar biasa.
"NAKOOO NAKO NAKOOO," teriak seseorang disertai dengan dibukanya kamar Nako bruntal.
"SELAMAT PAGI RAKYATKU," teriak seseorang yang lainnya.
"Slamat pagi beban dunia, masih galau aja nich?" ucap seseorang lainnya lalu merangkul Nako.
"Berisik banget Yuri," balas Nako kesal.
Ketiga orang itu adalah Minju, Hitomi, dan Yuri. Mereka bertiga sontak tertawa lepas melihat Nako kesal.
"Gimana sih lo? besok ada camping juga malah masih rebahan," ucap Hitomi sambil melempar Nako menggunakan bantal pisang legendaris milik Nako.
"Gue enggak ikut boleh ga sih......." balas Nako sambil menunduk.
"Heh, enak aja enggak ikut! Hargai gue dong yang begadang demi bikin acara?!" sentak Minju tidak terima selaku panitia acara.
"Ehem ehem butuh berapa sih Ju, butuh berapa?" canda Yuri sambil membuka dompetnya yang mendapat lemparan bantal dari Minju.
"Gak bisa gini gak bisa," ucap Hitomi dengan wajah seriusnya.
"Rencana b," lanjut Hitomi lalu menatap Minju dan Yuri bergantian.
Nako mendengus sebal melihat Minju, Yuri, dan Hitomi yang mengambil alih tas miliknya dan mengisi tas itu dengan peralatan untuk kegiatan kemah besok. Kalau saja ia tau rencana b yang dimaksud Hitomi adalah memaksa Nako untuk ikut, ia mungkin sudah mengusir 3 orang itu dari kamarnya.
"Apa?" tanya Hitomi dengan wajah tanpa dosa serta cemilan yang ibu Nako sediakan di tangannya.
Nako kembali mendengus sebal setelah melihat wajah Hitomi. Keseeeeel! Ingin rasanya ia tenggelamkan temannya itu ke rawa - rawa.