Nako berlari tergesa - gesa menuju pinggir lapangan dengan kamera di tangannya. Hari ini, diadakan festival ulang tahun sekolahnya. Di mana setiap tahun banyak alumni yang datang untuk sekedar bernostalgia atau menikmati penampilan guest star yang ada. Untuk seorang adik tingkat seperti Nako, hal ini tidak boleh disia - siakan.
Ini adalah kesempatan emas!
"TOOOOMIIIIII," teriak Nako kepada Hitomi menjadikan mereka pusat perhatian sesaat.
Hitomi yang mendengar teriakan Nako kaget setegah mati. Tetapi ia langsung bisa mengendalikan eskpresi wajahnya.
"Apa?" balas Hitomi dengan wajah sok sinisnya.
"Kok lo ninggalin gue sih?!?! Kalau misal gue sampek enggak ketemu kak Seungcheol pokoknya salah lo," ucap Nako yang mampu membuat Hitomi ternganga.
Nako berdecak kecil lalu mulai melihat ke sekitar. Mencari keberadaan Seungcheol tentunya. Apa lagi?
Hitomi memijit pelipisnya dengan pelan. Ia mulai melihat ke sekitar, membantu Nako mencari sosok Seungcheol yang sedari tadi Nako cari. Tidak lama, Hitomi memekik tertahan lalu memukul lengan Nako dramatis.
"APA SIH?" tanya Nako tidak sabaran karena sedari tadi Hitomi hanya memukulinya.
"Ituuuuu arah jam 3," jawab Hitomi antusias.
Nako mendengus kesal sebelum mengikuti arah pandang Hitomi. Nafasnya tercekat sesaat lalu ia mulai memekik tertahan. Menahan kesenangan di dalam hatinya.
Bingo!
Seungcheol sedang berada di sana berkumpul dengan angkatannya. Choi Seungcheol, Hong Joshua, Yoon Jeonghan, Kim Nayeon, dan Kim Jisoo di tempat yang sama. Sungguh pemandangan yang luar biasa!
"Sanaaaaa samperiiiiin cepetaaaaan!" perintah Hitomi menyadarkan Nako dari lamunannya.
Langkah Nako terhenti saat melihat seseorang mendekati Seungcheol. Ia menghela nafas panjang lalu kembali ke tempat Hitomi berada.
"Heeeee? Enggak jadi nyamperin kak Seungcheol?" tanya Hitomi heran.
"Enggak," balas Nako lesu lalu duduk di kursi yang sebelumnya diduduki Hitomi.
Hitomi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pandangannya bertemu dengan pemandangan yang Nako lihat sebelumnya. Ia lalu mengangguk paham dan melihat Nako lesu.
"Kenapa dia?" tanya Yuri yang baru saja datang dengan es teh di tangannya.
"Biasa, percintaan remaja," jawab Hitomi yang membuat Yuri menatap Nako dan Hitomi penuh tanya bergantian.