Oke pertama-tama aku mau bilang, yang lanjutin cerita ini bukan orang yang sama jadi entah ceritanya bakal nyambung atau enggak semoga masih ada yang baca dan juga pemilik asli akun ini gak akan bisa ngelanjutin ceritanya semoga kalian paham apa yang aku maksud disini
(Third person view)
Didepannya, sosok bersurai pirang yang Kirito yakin sebelumnya dia lihat, sosok yang sangat dia rindui dalam satu tahun terakhir ini, sosok yang membuat dirinya merasakan sakit yang tak pernah hilang, dalam hatinya dia selalu bertanya - tanya kepada dirinya sendiri 'Apakah dia benar - benar Eugeo? apakah aku bermimpi? apakah semua ini hanya mimpi?,
Kirito termenung sementara antara percaya dan tidak, antara mimpi dan juga realita, sejenak dia tidak bisa membedakannya sampai suara seorang gadis yang menyapanya membuatnya kembali tersadar
"Ohayou! Kirigaya-san"
"Permisi para gadis, aku punya urusan yang lebih penting"
Kirito pun dengan segera menarik tangan si pirang dan segera keluar kelas mengabaikan pandangan bertanya dari seluruh teman kelasnya, entah kemana dia akan membawanya, yang jelas dia ingin tak ada seseorang yang mendengar pembicaraan antara mereka berdua.
Hening, tak ada satupun dari mereka yang membuka percakapan, yang menarik terlihat jelas bahwa dia baru memikirkan kemana dia harus pergi dan yang ditarik hanya pasrah mengikuti
Tak lama Kirito pun merogoh saku celananya dengan tangan yang lain dan segera membawanya ke tempat yang sedikit sepi, setelah sampai dengan segera dia melempar si pirang hingga terjatuh dan mendudukinya di atas badannya
"Katakan apa maumu?" Ucap Kirito yang menatap si pirang di bawahnya dengan dingin
"Ki-rito... uhuk... Apa maksudmu?!"
"Sudah kubilang apa maumu?!"
"Hah? apa maksudmu?"
Tiba - tiba Kirito meneteskan air matanya dan mencekik sang surai pirang itu yang membuat sang surai pirang meronta ronta berusaha melepaskan cekikannya
"Hei aku benar benar Eugeo"
"Cepat katakan! dari semua hal kenapa harus menjiplak dirinya?.... hiks... Kenapa harus menyerupai Eugeo"
Merasa cekikannya melemah, dengan segera Pemuda pirang itu melepas cekikan dilehernya membalikan keadaan dan mengunci tangan Kirito keatas dengan tangannya
"Maafkan aku Kirito, Aku-"
"Berhenti bicara dengan suaranya keparat!"
"Kirito... Stay cool"
Kirito pun terdiam menatapnya tak percaya dan menundukan kepalanya, sang pirang yang melihatnya pun merasa bersalah dan tidak tahu harus berbuat apa, namun perlahan dia melepaskan kuncian tangannya pada Kirito dan segera menariknya kedalam pelukannya sembari meminta maaf
.
.
.
(Kirito POV)
Selang beberapa menit, keadaan sudah mulai mereda, dengan posisi yang sama, sebenarnya aku tidak tahu sampai kapan Eugeo ini akan terus memeluk pinggangku
"A-a- akhem... Kau, kau benar - benar Eugeo? bisa kau tampar aku? sepertinya aku sedang pingsan karena terlalu lelah dan sekarang aku berada di dalam mimpiku"
Eugeo hanya mengedipkan matanya dan tak lama kemudian dia tertawa, apa yang membuatnya tertawa?
"Ya Kirito kau masih bermimpi, terakhir kau menghilang lebih awal dan sekarang kau datang padaku lagi"
"Kalau begitu coba kau tampar aku sekerasnya Eugeo"
"Benarkah? Baiklah siapkan dirimu, ini sebagai ganti kau melempar dan mencekikku tadi" aku memejamkan mataku, dengan persiapan yang penuh aku menunggu rasa sakit itu datang namun yang kurasa hanya usapan lembut di pipiku dan kecupan singkat pada dahiku
"Eh?"
"Bodoh, setelah bertemu dengan sahabatmu kau ingin di tampar oleh sahabatmu Kirito?"
Dia benar benar Eugeo, partner ku, sahabatku yang sangat ku sayangi dan berharga, tapi bagaimana bisa dia ? Persetan dengan segalanya, sekarang Eugeo dia ada di depanku, badannya masih hangat, sentuhannya bisa ku rasakan
Rasanya aku tak tahan untuk menahan perasaan ini, dengan segera aku menangkup lehernya, menenggelamkan wajahku di pundaknya, aku akan sangat kecewa jika ini benar - benar hanya mimpiku
Tak lama aku merasakan usapan lembut pada puncuk kepalaku juga punggungku, siapa lagi jika bukan sahabatku ini, tapi dengan posisi seperti ini rasanya sedikit aneh tapi juga menenangkan, haha ini tidak benar
"Tadaima Kirito" ucapnya dengan nada yang sangat lembut, ingin sekali aku menjawab namun yang ku lakukan hanya menangis
"Hey jangan menangis lagi..."
"Berjanjilah Kau tidak akan meninggalkanku lagi, Eugeo"
Eugeo hanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya di samping telingaku dan berbisik
"Bukankah ini memang hal yang termasuk aku janjikan padamu Kirito? tenanglah aku akan selalu berada disisimu"
///blush///
Tiba - tiba ada perasaan geli terasa ketika nafasnya terasa di tengkuk belakang ku, namun tak lama rasanya semakin dekat, nafas panasnya semakin terasa-
"Ahh! ~ H-Hoi Eugeo apa yang kau lakukan!! Lepaskan aku" tunggu... Eugeo ku sangat polos, jadi siapa yang mengajarinya?!
"Kau yang mulai menduduki ku Kirito, Kau juga yang mulai memelukku jadi Aku tidak akan melepaskannya" Dengan polosnya dia tersenyum dan mengatakan hal yang memalukan, ah Kami-sama
"Kau yang mulai memelukku Eugeo!"
"Jadi di tempat ini, apa lagi yang kau inginkan?" Apa yang dia pikirkan, bukankah sudah jelas aku hanya ingin berbicara dengannya, walaupun tadi aku sedikit kasar dan apa - apaan dengan wajahnya itu?! "Tak bisakah kau mencari tempat lain?"
"Apa salahnya disini? Jarang ada mahasiswa yang menggunakan perpustakaan lama ini"
"Bukan itu masalahnya" diapun menghela nafas sembari menutup wajahnya yang memerah
Tunggu dulu... dari tadi aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawahku
.
.
.
Aku ada di diatas tubuhnya
.
.
.
Aku....??! sejak kapan kancing kemejaku terbuka?!
"Kalau begitu aku akan menikmatinya, Kirito"
"EUGEOOO! KAU- KAU.... KENDALIKAN NAFSU MU EUGEO! OI-OI LEPASKA-AHH"
***
Yaa jadi karena ini pertamakalinya aku nulis fanfiction Eugeo x Kirito dan aku gak terlalu ngikutin Anime nya jadi kalau ada yang Out of Character maaf ya, kalo aku liat dari terakhir kali dia update cerita ini ternyata udah lama juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise [YujiKiri]
RomanceSAO dan Karakternya Milik Reki Kawahara. Disini aku hanya meminjan karakternya, gambar/sampul dapat dari google Sinopsis : Kehidupan Kirigaya Kazuto / Kirito setelah kejadian perang di dalam Underworld dengan mengingat semua kenangan yang indah da...