RAVINDRA FAHREZA

541 57 12
                                    

"terimakasih kak sudah nganterin aku, maaf merepotkan kakak lagi, padahal dari rumah kakak jauh banget ke sini" ucapnya sambil menggaruk tekuk nya yang menandakan rasa tidak enak kepada sepupu nya.

"nggak apa apa kok vin, nggak usah nggak enakan gitu, lagian kakak harus mestiin kamu sampai di tempat kos dengan aman, kamu di jakarta adalah tanggung jawab kakak, tante sudah menitipkan kamu sama kakak" jawab orang yang nyebut diri nya sebagai kakak itu sambil tersenyum tipis.

Dia hanya membalas ucapan sepupu nya dengan senyuman manis sambil membuka seatbelt dan mengambil tas besar yang berada di bangku belakang mobil.

Ravin dari dulu pengen sekali melanjutkan sekolah sma ke luar daerah tempat tinggal nya. Alasan ia melakukan itu karena banyak teman dari smp nya dulu yang melanjutkan sekolah menengah atas nya ke luar daerah, itu lah yang membuat ravin penasaran kenapa teman temannya mau melakukan hal itu.

Bukannya ravin nggak nyaman sama ranah kelahirannya, cuman rasa penasaran yang tinggi dan keinginan hidup mandiri nya mendorong untuk melakukan hal itu, plus dukungan orang tua ravin untuk bisa hidup mandiri di luar sana menambah minat ravin untuk melakukannya.

Sebenarnya kakak sepupu ravin sudah menawarkan untuk tinggal bersama, tetapi ravin menolak nya dengan alasan tidak ingin merepotkan kakak serta suaminya bila dia tinggal bersama nanti.

Masa gua tinggal sama orang yang baru kawin, jadi nyamuk gua nanti.

"yaudah kak, kalau gitu aku pamit dulu, kakak hati hati ya dijalan saat pulang dan sekali lagi terima kasih kakak sudah mau bantuin cari tempat kosan dan nganterin ke sini" ujar ravin sambil memegang tas besar nya serta senyum eyesmile yang membuat sang sepupu nya gemes sendiri.

"iya, nggak usah berlebihan deh berterima kasih nya, kamu itu adalah adik kesayangan nya kakak, mana mungkin kakak nggak mau nolong adik segemesh macam kamu nii, kamu hati hati ya di sini, harus jaga sikap dan jangan lupa nasehat dari orang tua mu dan kakak, jangan sampai sakit, kalau ada apa apa langsung hubungin kakak, jangan pedam sendiri, ngerti" kata sang sepupu dan langsung di angguki oleh ravin.

"aku janji akan selalu memberi kabar pada kakak, kalau gitu aku masuk kedalam dulu ya kak" jawab ravin dengan riang.

Ravin meraih tangan kanan dari sepupunya dan mencium punggung tangan nya dengan lembut, setelah itu dia meraih ganggang pintu mobil dan keluar dari mobil dengan tas jinjing dan tas yang ada di punggung nya.

Ravin melambai kan tangannya ke arah mobil dan di sapa kembali dengan klakson dari mobil sang kakak.

Terlihat mobil itu sudah jauh dari pandangannya, ravin pun melangkahkan kaki nya ke sebuah rumah berlantai dua, rumah yang akan dia tempati untuk beberapa tahun ke depan.

Ting tong

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Tidak lama ravin mendengar suara langkah kaki dari dalam rumah tersebut. Orang yang didalam rumah itu pun membuka pintunya dan langsung menatap heran kepadanya.

"hallo dek, ada yang bisa kakak bantu"

WHATT

"SIAPA LANG???" terdengar suara orang dari dalam yang mungkin lagi bertanya kepada pemuda yang berada di depannya.

"nggak tau bang, ada anak kecil di depan" saut orang yang di depannya dan itu membuat ravin sedikit emosi.

Anak kecil, fuck you

Ravin yang sedikit kesal dengan penuturan orang yang di depanya, dia buta apa gimana, masa nggak melihat otot lengan yang dia punyai sekarang.

"sorry sebelumnya nih bro, tapi kayak nya gua lebih tua deh dari lu" ujar ravin dengan nada yang sedikit tidak enak.

KOS KOSAN ANAK SMA ( bangtan lokal ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang