PERKENALAN

579 66 7
                                    

Tok tok tok

Ceklek

"huaaw ravin, ada apa???" tanya si pemilik pintu kamar yang masih dengan wajah bantalnya ke si pengetok.

"hai sen, sorry gua ganggu elo tidur,  tadi bang raka ke kamar gua ngajak kita makan malam bareng di bawah, tadi nya bang raka mau ke kamar lo tapi dia merasa nggak enak karena elo masih beristirahat" ajak ravin.

Seno yang mendengar penjelasan ravin hanya mangangguk sambil mengucek matanya dan menggaruk benda kecil yang berada di ujung matanya.

"kalau gitu ravin masuk dulu, tungguin seno bentar cuci muka"

"ouh okey"

Selagi menunggu seno di kamar mandi, ravin duduk di atas kasur seno dan menjelajahi isi ruangan dengan matanya.

Matanya terpaku melihat satu bingkai foto di atas nakas yang berisi dua orang dengan rentan usia yang cukup jauh sambil berpelukan dengan senyuman yang lebar.

"cantikan"

"ouh"

Ravin terkejut mendengar suara bariton tepat di belakangnya yang secara tiba tiba, ia membalikan badannya ke arah suara itu.

Seno mengambil bingkai foto itu di atas nakas dan mengelus nya, tepatnya di wajah seseorang yang sudah berkeriput.

"baru beberapa jam seno tinggalin udah kangen aja sama nenek, bagaimana kabar nya ya sekarang??" tanya seno sambil mengelus frame foto tersebut.

"mending setelah kita makan nanti, lo coba telfon nenek lo, lepaskan lah tuh kangen kangen nya" ujar ravin yang mencoba memberikan solusi kepada seno.

"kamu benar vin, yaudah kita kebawah yuk, perut seno dari tadi udah meronta ronta minta di isi nih" jawab seno sambil mengelus elus perut nya, jangan lupa senyum kotak yang menghias di wajah nya.

"yok"

Mereka berdua pun turun ke bawah menuju ke meja makan yang letak nya nggak terlalu jauh dari ruang tengah.

Saat mereka sudah berada di ujung tangga, mereka melihat ada lima orang yang sudah berada di meja makan.

Ini pertamakali nya mereka bertemu dengan penghuni kos yang lain selain raka tentunya.

"hei kalian berdua, ngapain berdiri di situ, ayo kita makan, kita sudah tungguin loh dari tadi" sapa raka ke mereka berdua yang masih berdiri di ujung tangga.

Teriakan raka tadi langsung mengalihkan pandangan penghuni kos lain ke arah mereka berdua.

Ravin dan seno berjalan ke arah meja makan dengan rasa gugup.

"sorry ya nunggu lama, aduh seno jadi nggak enak nih" ujar seno dengan raut wajah merasa bersalah.

"nggak apa apa, kita juga baru selesai nyiapin makanan nya, yaudah langsung duduk aja" ujar seseorang dengan senyum ramah nya ke mereka berdua.

Setelah mereka di persilahkan untuk duduk di bangku yang di sisakan untuk mereka, semua mata masih melihat ke arah mereka.

Ada yang melihat mereka dengan pandangan yang biasa, pandangan datar, pandangan yang ramah dan ada juga dengan pandangan yang tajam dan songong.

"Ngapain tu bocah ngeliatin gua mulu"
Batin ravin.

Pandangan yang mereka berikan untuk seno dan ravin itu membuat seno nggak nyaman dan berinisiatif mengenalkan dirinya ke penghuni kos ini.

"um ehe aa kenalin nama aku seno putra liandra, panggil aja seno, salam kenal semuanya" ujar seno dengan ramah dan tak lupa dengan senyum kotak nya.

KOS KOSAN ANAK SMA ( bangtan lokal ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang