Setelah makanan yang di beli darel sama juna masuk kedalam tujuh perut manusia manusia nggak ada akhlak itu, raka berinisiatif untuk mengajak mereka berkumpul di ruang tengah.
Sebagai orang yang paling tua di kosan, meski dia juga nggak mau di bilang tua, raka ingin lebih mengenal adek adek nol akhlak nya ini.
"ayo adek adek semua, kita ngumpul di ruang tengah dulu ya sebelum tidur" ujar raka dengan nada khas guru tk yang mendampingi anak murid nya bermain.
"jijik gua anjim"
"heh, nggak boleh ngomong kasar nando, sini banyak anak kecil" sarkas raka yang membuat nando tambah mual.
"kita semua udah puber kali bang" ucap ravin dengan raut muka yang malas.
"tapi kayak nya salah satu dari kita ada yang belum puber seutuh nya deh" sarkas darel sambil ngeliat seseorang yang sejak tadi duduk di sofa dengan kotak kue rasa strawberry yang entah dari mana dia dapat, jangan lupa remahan biskuit yang menempel di sudut bibir nya.
Kelima kepala itu langsung mengalih kan pandangan nya ke arah sofa yang nggak jauh dari mereka berdiri.
"suara nya aja yang kayak om om, tapi kelakuan nya kayak bocah" ucap gilang sambil meminum susu pisang.
"sama kayak elo"
Gilang langsung melirik nando dengan tatapan tajam nya, tidak lupa mencubit lengan putih milik sepupunya.
"kok malah bahas puber sih, mending kita duduk dulu deh" ucap raka menyuruh semua penghuni duduk menyusul seno yang sudah duduk sejak tadi.
Semua nya pun langsung duduk di sofa yang ternyata nggak muat untuk mereka duduki bertujuh, jadi sebagai abang dan adek yang baik, darel dan gilang harus rela duduk di lantai nan dingin itu.
"okey, jadi gini gu-"
"nyam nyam nyam"
Raka langsung berhenti ngomong karena ia sejak tadi merasa sangat terganggu dengan kunyahan orang aneh itu.
"sen, gua lagi ngomong, bisa di pouse dulu nggak ngemil nya, perasaan tadi saat makan malam lo yang paling banyak makan nya sama gilang, masih belum kenyang??" tanya raka yang nggak habis pikir dengan perut kurus seno.
Kenapa nama gua di bawa bawa pula dah
"sebenarnya seno udah kenyang, tapi seno nggak sengaja lihat kue strawberry ini di atas kulkas, tiba tiba seno merasa perut seno kosong begitu saja, terus lapar lagi deh, terus makan lagi deh" jawab seno tanpa menyadari ada luapan api kekesalan di ruangan itu.
"itu kue gua anjim, lo main embat punya orang aja sen"
"ya seno nggak tau kalau kue ini punya gilang, tapi kue nya enak banget, untuk seno aja ya" tanya seno dengan mata penuh binar minta persetujuan dari gilang.
"hahh, sebagai orang yang paling baik, sopan dan rajin menabung, kali ini gua biarin lu makan kue gua, tapi untuk kedepannnya, kalau lo masih makan makanan gua, habis lo gua sleding" ancam gilang dengan kedua tangan nya di leher seno.
"itu cekik bodoh" ujar ravin sewot.
Mata bulat itu langsung beralih arah ke orang yang berada di depan nya. Entah kenapa gilang merasa ravin punya dendam kesumat sama dirinya.
"lo kenapa dari tadi sewot mulu, lo marah gua bilang elo bantet, tapi emang gitu kenyataan nya kan" ujar gilang sambil kembali duduk di lantai dingin itu, tidak lupa tangan yang bersilang di dada nya.
"gua masih dalam masa pertumbuhan , nanti gua buktiin ke elo kalau gua bisa lebih tinggi dari lo, lihat aja nanti" ujar ravin dengan kepercayaan diri yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOS KOSAN ANAK SMA ( bangtan lokal )
Teen Fictioncuman keseharian anak kos baru di kos kosan babe joko yang mencoba untuk hidup mandiri setiap hari kalian akan melihat ocehannya raka, ngorok nya nando, recehnya darel, pecahan barang dari juna, rawelnya ravin, polosnya seno dan manjanya gilang My...