05

103 17 3
                                    

Sastra menatap kosong langit - langit kamarnya. Ia sedang berpikir bagaimana caranya agar Ayu bisa menjadi wanitanya lagi, kembali menjadi cinta dalam hidupnya.

"Harrggh, gimana sih. Gue ngga bisa mikir!" Sastra mengusap wajah tampannya dengan kasar. Lalu, Sastra melamun cukup lama.

Tiba - tiba saja, Sastra terlonjak kaget dan langsung bangkit dari posisi rebahannya. Bagaimana jika besok ia mengajak Ayu ke pantai. Dulu, ketika Sastra dan Ayu masih bersama sebenarnya Ayu sangat ingin bisa menghabiskan waktu berdua sebagai sepasang kekasih dengan bergandengan tangan dan berjalan beriringan di pinggiran pantai. Namun, karena Ayu berpacaran dengan salah satu anggota dari band lokal yang cukup terkenal di ibukota maka ia harus mengorbankan banyak waktu berduaannya bersama Sastra agar Sastra bisa terus menekuni hobinya, bermusik.

Ayu adalah kekasih yang sangat setia dan pengertian. Karena hal itu pula, Sastra sangat bersyukur memiliki Ayu sebagai kekasihnya, saat itu. Ayu bukanlah wanita dengan banyak permintaan, tapi permintaan Ayu untuk ke pantai saja tidak pernah bisa disanggupi oleh Sastra. Dirinya ini kekasih macam apa bagi Ayu?

Jika kalian bertanya kemanakah Sastra dan Ayu menghabiskan waktu bersama dari SMA sampai akhirnya putus, maka jawabannya hanyalah taman belakang sekolah, studio latihan, pasar malam jika pun ada, atau nge-date di warung makan pinggir jalan. Rumah Sastra? Tidak akan diizinkan oleh papa Gema, papanya Sastra. Papa Gema hanya akan menerima kedatangan kekasih anak - anaknya jika memang sudah dirasa siap, siap untuk menikah.

Maka dari itu, mungkin saja Tuhan memberikan kesempatan kedua untuk Sastra agar bisa memerjuangkan dan mendapatkan Ayu kembali dan sekarang ia tidak akan menyia - nyiakan kesempatan berharga ini.

Sastra membuka handphone nya dan menggulir layar hpnya yang tengah menampilkan aplikasi berisikan kontak orang tuanya, adiknya hingga keluarga besarnya, teman - temannya semasa sekolah, sahabatnya alias anggota DGB, teman futsal, rekan kerja, pegawai di restonya, dan Wife. Nah, ini dia kontaknya Ayu.

Pfft.

Berlebihan memang, belum sah tapi sudah berharap banyak. Tapi, bukan suatu masalah karena ini adalah cara Sastra agar terus mau berusaha dan memantapkan hati. Lagipula, nama kontak Ayu dihpnya adalah yang paling normal dibanding bagaimana sahabatnya menamai orang tercinta dihp mereka.

Ada Bian yang menamai kontak istrinya, Selly dengan sebutan Bini Galak👄. Ada Deva yang menamai kontak kekasihnya, Stella yang terpaut 5 tahun lebih tua darinya dengan sebutan Pssssst. Si Zaenal alias Jae yang menamai kontak mantan sekaligus gebetannya (lagi), Flora dengan sebutan Masih Cinta. Dan yang paling unik adalah Willy, lelaki itu menggunakan ejaan zaman dulu seperti Mba Ayoe, Bang Djae, Mas Tjandra alias kakak iparnya dan lain sebagainya. Bikin pusing yang baca aja deh kamu, Wil.

Bagi Sastra, sebutan Wife untuk kontak Ayu dihpnya sudah cukup jelas menggambarkan masa depan dan kebahagiaan yang seutuhnya. Membayangkan setiap pagi, ia akan bangun dengan pemandangan Ayu yang selalu cantik walau tanpa make up ada dalam dekapannya karena malam panjang yang sudah dilewati keduanya. Sastra yang akan mendapat morning kiss dan pipi Ayu yang akan bersemu merah karena malu. Mendapat sambutan dari Ayu saat ia sampai ke rumah seusai kerja lembur bagai quda. Masih banyak hal manis lain yang ingin ia lakukan dengan Ayu.

Tapi, langkah awal adalah dengan mendapat kepercayaan Ayu kembali. Sastra harus melakukan PDKT lagi seperti dulu. Dimulai dengan mencoba menghubungi Ayu untuk mengajak gadis itu ke pantai karena besok adalah hari libur. Namun, apakah Ayu masih terjaga karena waktu telah menunjukkan pukul 1 dini hari. Setidaknya coba kirim pesan saja dulu, akan dibalas atau tidaknya bisa belakangan.

EX:TENDEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang