chapter 23

1.2K 144 63
                                    

Malam hari di Penjara Tartarus

Atrocity berlari dengan sangat cepat, sambil melenyapkan siapa pun yang ia temui. Butuh beberapa waktu untuk membiasakan diri dengan kekuatan barunya, tetapi untuk saat ini dia sangat menikmatinya. Akhirnya all for one telah mati, dan dengan kematiannya, Liga menjadi miliknya sekarang. walau masih ada kelompok tomura, tetapi dia akan menangani mereka ketika saatnya tiba. Tiba-tiba teleponnya mulai berdengung.

"Siapa ini?" Tanya atrocity.

"Orang yang membantumu mendobrak lubang ini,"

"Ah,Deathbolt" Jawab atrocity.

Deathbolt adalah salah satu antek terbaiknya. Dia adalah petarung yang baik, cerdas dan memiliki quirk tipe listrik yang tidak hanya mengejutkan orang. Dia juga dapat mengganggu perangkat elektronik lainnya. Misalnya, alarm dan kamera di area tersebut. Begitulah cara dia berhasil menyelinap masuk tanpa terdeteksi. Saat dia menggunakan quirknya, atrocity diam-diam masuk dari sistem bawah tanah, meskipun dia harus mengalahkan sebagian besar penjaga terlebih dahulu.

"Bukan, ini Kamui Woods" jawab Deathbolt sinis.

"apa sudah selesai?"

"Tentu saja," sergah Atrocity senang.

"Semuanya berjalan sesuai rencana. Dan sekarang yang harus dilakukan hanyalah mencari beberapa teman baru."

Deathbolt tersentak mendengar pernyataan itu. Ketika Atrocity mengatakan 'teman', dia sebenarnya bermaksud untuk merekrut lebih banyak orang ke dalam pasukannya. Dan dengan orang-orang yang dikurung di sini, pasti akan mematikan.

"Aku akan meneleponmu kembali setelah aku selesai," Jawab atrocity dan menutup teleponnya.

Beberapa menit kemudian dia berhenti di luar sel yang dicarinya. Meskipun dia tidak ingin merekrut villain lain di tempat brengsek ini, tapi yang satu ini memiliki minat khusus. Viper merekomendasikannya, Dan pada kenyataannya, viper telah bekerja dengan orang itu beberapa kali karena kesamaan dalam quirk mereka. Atrocity membuka pintu sel (dengan kunci yang dia ambil dari penjaga) dan menuju ke dalam. Kekuatan Deathbolt masih berlaku jadi dia tidak perlu khawatir tentang pertahanannya. Saat masuk, dia melihat seorang pria terbungkus seperti All for One. Merasakan kedatangannya, pria itu menatapnya. Atrocity bisa melihat bahwa dia memiliki rambut hitam panjang dan mata ungu yang menyerupai racun, itu cocok untuk mengingat sifatnya.

"Wah, wah, wah. Ternyata Atrocity," pria itu menyapa dengan suara tinggi.

"Ada perlu apa, sampai kau repot-repot berkunjung kesini?"

"Jadi, kau tahu siapa aku," jawab atrocity.

"Bagus, itu menghemat waktu. Langsung saja, Aku punya tawaran bisnis untukmu."

"Oh," pria itu menanggapi dengan geli sekaligus penasaran.

"Aku menduga ini tentang rekomendasi dari nona Viper. Aku tahu tentang hubungannya dengan league of villain dan tentang mu dan All for One dari pekerjaanya. Jadi, beri tahu aku. Tawaran bisnis apa yang kau maksud?"

"Oke, pertama-tama biar ku beritahu bahwa All for One sudah mati, aku mengambil semua quirknya dan membunuhnya belum lama ini di tempat sialan ini. Sekarang seluruh Liga ada di tangan ku. Kedua, yang ku tawarkan itu adalah kau bergabunglah dengan kelompok kami, khususnya denganku, "Atrocity menjelaskan semuanya sekaligus.

"Jadi bagaimana?"

Pria itu memikirkannya selama beberapa detik sebelum menjawab.

"Apakah aku boleh melawan dan membunuh siapa pun yang kuinginkan?" Tanya pria itu.

good and evilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang