"Kau telat setengah jam!" Tukas Jun Wan saat melihat Jeong Won yang baru saja tiba. Sekarang Jumat malam, dan seperti biasa, the 99ers kumpul di rumah Seok Hyeong untuk latihan band.
"Maklumi saja. Pengantin baru." Ujar Ik Jun, mengedip jahil pada Jeong Won.
"Yaish!! Neo!" Geram Jeong Won, berusaha menahan diri untuk tak memukul Ik Jun dengan tas yang dipegangnya.
"Oh bukan ya? Maaf, kukira perjalanan ke Jeju minggu lalu itu dalam rangka bulan madu. Sowry..sowry." Kikik Ik Jun senang sementara Jeong Won cemberut.
"Ini yang bikin aku kangen Seoul. Sokcho terlalu damai." Song Hwa tertawa melihat tingkah sahabat-sahabatnya. "Bagaimana kabar Gyeo Ul, Jeong Won-ah?"
"Mana Gyeo Ul? Bukannya kau bilang akan mengajaknya kemari? Seminggu ini kau terus menempel di sampingnya. Kau jangan serakah, Ahn Jeong Won! Biarkan residen kesayanganku untuk membantu operasiku sesekali. Setelah rencana masterpiece yang kurancang untukmu minggu lalu seharusnya ka-" Omel Ik Jun yang tentu saja diabaikan oleh Jeong Won.
"Gyeo Ul baik. Tadinya dia memang ingin ikut, tapi kuantar pulang saja. Dia sudah jaga malam tiga hari berturut-turut. Wajahnya sudah pucat seperti zombie." Jelas Jeong Won pada Song Hwa.
"Song Hwa-ya, ramenmu sudah jadi." Seok Hyeong datang dari arah dapur dengan membawa panci berisi ramen.
"Ya! Chae Song Hwa?! Kita baru saja makan samgyeopsal satu jam lalu!" Omel Ik Jun
"Salahkan Andrea!" Jun Wan beringsut mendekat, ia dan Song Hwa kini menatap panci dengan wajah berbinar. "Si bodoh ini telat. Wajar kalau Song Hwa lapar lagi karena lama menunggu. Ya! Seok Hyeong-ah, kau bikin dua ramen kan?"
"Tentu saja. Ada dua food monster di sini. Aku tak ingin ada kekacauan." Gumam Seok Hyeong dengan wajah pasrah, ia menoleh pada Jeong Won, "kau mau?"
Jeong Won menggeleng. Sebelum mengantar Gyeo Ul pulang mereka sempat makan malam dulu di sebuah restoran Jepang.
"Ia sudah makan malam di restoran Jepang di Apgujeong yang sedang nge-trend itu, apa namanya aku lupa." Sela Ik Jun sebelum Jeong Won sempat bersuara.
"Bagaimana kau bisa tahu?" Serang empat suara secara bersamaan.
"Jang Gyeo Ul." Balas Ik Jun santai. "Tadinya aku dan Minha ingin mengajaknya makan tteokbokki di kedai langganan kami, eh taunya my winter sudah ada janji kencan dengan pacarnya. Restoran Jepang di Apgujeong woaaah...our Andrea sudah tidak hidup dalam kemiskinan lagi."
"Tentu saja. He's a chaebol, after all." Gumam Jun Wan dengan mulut penuh, sibuk mengunyah. "Mobil, fancy resto, dan apartemen. Ternyata butuh seorang Jang Gyeo Ul untuk menarik si bodoh ini dari hidup iritnya yang tak perlu itu. "
"Sebentar...apartemen?" Ulang Song Hwa sambil melirik Jeong Won curiga.
"Apartemen?! Are you sure, Kim Jun Wan? Kau tahu darimana?" Tanya Ik Jun sangsi.He's the inssa. Bagaimana mungkin seorang Kim Jun Wan bisa tahu sesuatu yang ia tak tahu? Mustahil.
"Totally sure! Beberapa hari yang lalu aku melihat dia keluar dari kantor real estatedi dekat apartemenku." Jelas Jun Wan. Dan kini, tiga pasang mata menatap Ahn Jeong Won tajam, butuh penjelasan sementara Kim Jun Wan sibuk menyeruput kuah mie dengan santai.
"Ah, uuh, well..." Jeong Won menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sebenarnya ia belum ingin bercerita banyak pada teman-temannya karena belum menemukan apartemen yang pas, tapi si brengsek Kim Jun Wan sudah terjanjur melihat. Ya sudah, apa boleh buat.
"Aku masih mencari-cari unit yang pas." Hanya itu yang keluar dari mulut Jeong Won.
"Jadi benar kau akan pindah?" Tanya Song Hwa
"Uuum..kalau aku sudah menemukan unit yang pas, iya."
"Woah... kau dan jang Gyeo Ul sudah semakin serius rupanya." Gumam Seok Hyeong.
"Belum." Tukas Jeong Won panik, "belum. Belum ada pembicaraan apapun ke arah manapun. Te-tentu saja aku serius dengan Jang Gyeo Ul, tapi, tapi belum. Aku hanya menyadari kalau aku butuh tempat untukku sendiri. Sudah saatnya, karena akhirnya aku memutuskan untuk tinggal."
"Akhirnya. Butuh waktu bertahun-tahun memang, tapi akhirnya aku bebas." Seru Jun Wan, mengacungkan kedua tangannya ke udara.
"Kau mau melihat unit di apartemenku?" Tanya Ik Jun. "Beberapa waktu lalu aku sempat mengobrol dengan pengelola gedungku, ia bilang ada beberapa unit kosong, ada yang dijual dan ada yang disewakan. Beda tower dengan unitku. Kau mau coba lihat?"
Jeong Won berpikir sejenak. Sebenarnya sudah sejak dua bulan lalu ia berusaha mencari apartemen tapi belum ada yang pas. Dan setelah pulang dari Jeju minggu lalu, ia semakin tak sabar untuk segera mempunyai tempat tinggal sendiri. Apartemen Jun Wan cukup jauh dari rumah sakit, jadi sebenarnya tidak ideal untuknya. Apartemen Ik Jun cukup dekat dari rumah sakit, lingkungan strategis dan family friendlykarena ada banyak taman, playground, dan dekat dengan sekolah jadi akan memudahkan kalau nanti ia dan Gyeo Ul punya anak-
Fokus Ahn Jeong Won!
"Oke, aku akan coba melihat unit di apartemenmu. Siapa tahu cocok."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
New Chapter In Life
FanfictionSelama ini Ahn Jeong Won selalu berpikir kalau ia akan 'pergi', makanya ia berusaha untuk tak terikat pada hal-hal duniawi. Namun ternyata Tuhan punya kehendak lain, Jeong Won menyadari bahwa ia ingin 'tinggal'. Dan mulai sekarang, ia harus mulai me...