Devano terus menerima suapan dari Nara untuknya. Saat ini mereka berdua sedang berada di kantin. Lelah berkejar-kejar, sepasang kekasih itu memutuskan untuk pergi kekantin membeli makanan dan minuman pastinya.
"Kamu main HP terus sih dari tadi? Chattan sama cewek ya kamu? Kamu mau selingkuh dari aku?" Tanya Nara bertubi-tubi kepada Devano. Sedari tadi dirinya melihat Devano terus saja menatap ponsel yang berada di genggaman nya itu, yang membuat Nara kesal.
Dengan cepat Devano menyimpan ponselnya saat kekasihnya itu bersuara.
"Mana mungkin aku selingkuh dari kamu. Udah ada yang setia kenapa cari yang lain?" Ucap Devano kepada Nara yang sedang cemberut itu.
Nara seketika menggeplak kepala Devano. "Gombal mulu ya dari tadi? Belajar dari mana hah?!!"
Devano meringis pelan ketika tangan mungil kekasihnya itu menggeplak Kepala nya. Sakit sekali Bambang!! Canda bambang.
"Kamu kok marah-marahan terus sih dari tadi? Lagi dapet atau kayak mana?" Ujar Devano sembari mengusap kepala nya yang sakit itu.
"Iya aku lagi dapet. Kenapa? Gak boleh gitu aku marah-marah sama kamu? Gak suka? Yaudah tinggalin," Ujar Nara sewot sembari melolot kearah Devano. Devano pun bingung harus mengatakan apa dan harus melakukan apa.
"Ya jangan marah nya ke aku yang," Ucap Devano pelan.
Mata Nara melolot seketika saat mendengar ucapan Devano. Walau pelan, telinga Nara masih tajam jadi terdengar jelas.
"Kamu ngeselin katanya mau traktir, mana? Aku gak kamu pesenin makanan. Kesel ah," Cetus Nara. Devano mengernyit bingung. Pasalnya tadi saat ia ingin memesan makanan, Nara bilang dia tidak ingin makan dan memilih makan satu piring berdua. Apa salah dirinya?
"Loh kok aku lagi? Aku kan tadi udah nawarin kamu mau makan apa? Eh kamu malah jawab 'gak usah aku gak laper. Pesennya satu aja, nanti bisa sepiring berdua, ' kan kamu bilang gitu tadi. Bukan salah aku dong," Jelas Devano menirukan gaya bicara Nara tadi.
"Terus kalo bukan salah kamu, kamu nyalahin aku gitu?" Ujar Nara tajam. Devano kembali bingung. Huh!! Perempuan memang selalu ingin merasa benar.
"Iya-iya salah aku. Maaf ya?" Ucap Devano mengalah. Jika bukan dirinya yang mengalah terus siapa lagi? Nara? Mustahil. Lebih baik mengalah dari pada gadis itu akan semakin marah padanya. Apalagi saat ini, Nara sedang kedatangan tamu bulanannya. Bisa berabe jika di lawan. Pasti dirinya lah yang akan kalah.
"Dari tadi kek," Sungut Nara.
Setelah pertengkaran kecil yang terjadi mereka berdua kembali makan satu piring berdua sembari suap-suapan. Sungguh pemandangan yang membuat kaum jomblo iri saat melihat keuwuan mereka berdua.
~~~~
Hola guys.
Next or break??
Vote and coment yak jangan lupa.
Bye-bye readers 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO [ON GOING]
Teen FictionBACA!! AYOK BACA MY STORY!!! Plagiat dilarang dalam semua cerita aku. Oke. Jangan lupa follow guys. *** Devano Al Karen Agustiawan. Dia sangat bergantung kepada Keynara Abigail. Gadis cantik yang berhasil menjerat seorang ketua geng Rajawali dalam p...