You are the only one

3K 84 16
                                    

hai namaku yurisa, aku sekolah di sekolah yang cukup elit dan memiliki banyak teman. Hidupku cukup lengkap, hanya saja sulit untukku mendapatkan cintaku.aku jatuh cinta pada salah seorang teman sekelas. Saat aku pikir dia bisa kumiliki. Seseorang telah mendapatkannya lebih dulu. Sakit memang, tapi apa dayaku. Kehidupan mapanku tidak bisa menjamin kebahagiaan pada diriku. Orang tuaku telah bercerai dan saat ini aku tinggal dengan ayahku. Cukuplelah menjalani hidupku, aku pernah berpikir untuk bunuh diri. Tapi bagaimana dengan ayah, akhirnya aku mebiarkan diriku ini terus tersiksa, bukan fisikku yang tersiksa melainkan batinku.

"yurisa, kamu sedang apa?" Tanya alina saat melihatku di taman. Dia adalah salah satu teman dekat. Dan dia adalah pacar orang yang kusuka, Tsuki.

"ah, alina, aku hanya sedang melihat bunga di taman ini saja" kata sambil tersenyum.

"wah, kamu juga suka melihat bunga disini" katanya riang. Alina sangat baik, cantik, pintar, dan jago dalam memasak. Pantas saja Tsuki menyukai. Aku tidak aneh jika alina disukai banyak cowo di sekolahku. Aku hanya tersenyum menanggapi kata-kata alina.

"kamu ini, dicariin ternyata disini" kata seseorang tiba-tiba. Saat ku melihatnya tenyata itu Tsuki.

"Tsu, maaf. Aku hanya ingin melihat bunga ini bersama yurisa" kata alina sambil berdiri dan mendekat ke arah Tsuki. Aku hanya diam, aku tidak suka melihat pemandangan di depan mataku. Aku benci mereka, sangat benci.

"katanya mau makan siang bareng, kamu malah disini. Ayo" kata Tsuki. Aku benar-benar tidak kuat dengan keadaan di depanku ini.

"baiklah, aku duluan ya yurisa" kata alina sambil menggandeng tangan Tsuki dan pergi menjauh dariku. Aku hanya melambaikan tangan sebentar dan...air mataku mulai berjatuhan, lagi. Entah sudah berapa kali aku seperti ini.memang saat sendiri adalah saatnya aku bisa mengeluarkan segala emosiku. Aku sudah tidak kuat lagi dengan semua ini. Aku harus mengakhiri semua ini, secepatnya.

~TIME SKIP~

Malam yang cukup mencekam menyelimutiku. Jendela terbuka dengan tiba-tiba, aku takut tapi kucoba untuk berani dan mendekat ke arah jendela dan menutupnya. Aku tidak mau berpikiran yang aneh-aneh. Aku menutup jendela pelan-pelan, aku tidak ingin orang lain mendengarnya. Dengan perlahan aku menuju tempat tidur, aku menatap tempat tidur itu cukup lama. Tanpa berpikir lama, aku langsung melakukan hal yang memang harus kulakukan. Aku tidak mau berlama-lama.

~TIME SKIP~

Pagi yang cukup cerah menyambutku, aku terbangun dengan perasaan gundah. Apa yang telah terjadi, aku tidak bisa lagi berpikir jernih.

"yurisa, kamu sudah bangun? Nanti kamu telat, saying" kata ibu dari luar. Aku pikir dia sudah berangkat kerja.

"aku sudah bangun, bu" kataku sambil berdiri dan bersiap menuju sekolah. Aku tidak mau terlambat.

Pagi ini ibu dan ayah belum berangkat kerja, apa yang terjadi. Aku segera duduk di meja makan dan bersiap untuk sarapan.

"yurisa, ayah mau bicara sesuatu" kata ayah tiba-tiba.aku tidak kaget jika memang ayah akan marah kepadaku tentang nilaiku yang kian hari kian menurun.

"ayah rasa ada sesuatu yang aneh padamu. Tidak biasanya nilaimu menurun seperti ini. Ayah dan ibu sudah sepakat akan memindahkanmu ke sekolah lain. Mungkin di sekolahmu sekarang sulit buat kamu beradaptasi. Ayah tau kamu baru beberapa hari di sana tapi, ayah tidak suka jika putrid ayah satu-satunya seperti ini" kata ayah, aku mengerti perasaan ayah. Aku hanya mengangguk mengiyakan. Sudah beberapa kali aku di pindahkan. Alasan pertama karena tempat kerja ayah harus di pindah, alasan kedua karena ayah merasa sekolahku tidak cocok denganku.

"ayah bingung nilaimu bagus di awal saja. Tapi makin lama nilaimu makin menurun. Ayah tidak bisa membiarkan ini. Jika memang kamu ada masalah bilang pada ayah atau ibu, mungkin kami bisa membantu" kata ayah lembut.

"iya, sayang. Ibu juga setuju dengan ayahmu. Jadi tidak apa-apakan jika kamu pindah sekolah lagi?" Tanya ibu tiriku.

"iya ayah, ibu. Yurisa bisa menerima semua keputusan itu kok" kataku sambil tersenyum.

"berarti mulai hari ini kamu tidak perlu masuk sekolah. Ganti pakaianmu, kita akan mencari sekolah baru untukmu sekarang juga. Ayah tidak mau kamu kenapa-kenapa jika kamu masih masuk sekolah hari ini" kata-kata ayah cukup membingungkanku. Aku tidak mengerti apa yang dia maksud.

"maksud ayah apa?" tanyaku penasaran.

"lagi-lagi ayah mendapat berita. Salah satu dari temanmu menjadi korban pembunuhan sadis. Ayah takut jika kamu akan jadi sasaran para pembunuh itu" kata ayah dengan wajah sendu. Rupanya dia khawatir padaku.

"siapa yang terbunuh yah? Tsuki baik-baik saja kan?" Tanyaku panik, walaupun aku benci dengannya karena dia telah jadian dengan orang lain, aku tetap "menyayanginya".

"dia...tidak baik-baik saja sayang. Dialah korban pembunuhan itu. Ayah sendiri bingung apa yang diinginkan pembunuh itu" aku kaget saat mendengar kata-kata ayah. Ini tidak mungkin, tidak mungkin Tsuki telah terbunuh. Aku diam seribu bahasa. Aku sudah tidak bisa berkomentar apa-apa lagi.

"sayang, tenanglah. Kamu akan menemukan cowo lain yang lebih hebat darinya" kata ayah menenangkanku. Aku hanya tersenyum tipis.

~TIME SKIP~

Di ruang bawah tanah, ada sebuah pintu yang tertutup cukup rapat. Tak ada seorang yang berani memasukinya. Untuk sekedar mendekat saja, tak ada yang berani. Bau busuk tercium sangat pekat jika didekati. Tercium juga harum darah segar, seperti baru saja keluar dari tubuh. Tidak pernah ada yang tau apa isi dalam ruangan itu. Hanya satu orang yang mengetahuinya. Pemilik ruangan tersebut lah yang mengetahuinya. Karena dialah sang ratu topeng yang tidak bisa tebak isi hatinya.

"you are the only one for me. If you hurt me, it doesn't matter. Because you wil come back to me. Tsuki, you are not alone, so be glad about that. You are with me and the other guys who break my heart"

Secret [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang