We Meet Again

342 10 0
                                    

"Aku yakin itu pasti kau. Kau yang telah membuat permainan ini kan. Aku tau sejak awal. Aku yakin kematianmu hanyalah sebuah drama yang kamu lakukan. Ini semua hanya untuk menutupi kenyataan kamulah sang master yang selalu berbicara melalui speaker itu kan" kata perempuan itu kesal. Aku hanya memandangi gadis itu sambil tersenyum. Dengan tatapan sedih, aku menyayangkan apa yang sudah dia lakukan. Dia menyebalkan.

"Hei kau diam. Kamu tidak boleh seperti atau kau akan..."

"Biarkan saja dia... ini bukan hari terakhir tapi dia sudah seperti ini... Benar-benar menyedihkan"

"Tapi master..." tiba-tiba badan gadis itu terpotong begitu saja. Aku tetap diam saat melihatnya.

"Maaf mengganggu dan membuat permainanmu lebih cepat selesai" kata seseorang didekat badan gadis itu. Aku keluar dari ruangan dan mendekat ke arah pelayanku.

"Apa yang kau inginkan?" Kataku sambil menatap orang itu.

"Mudah saja, kematianmu adalah hadiah untukku" aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya.

"Kau tak pernah berubah, yurika" kataku sambil turun dan mendekat ke arahnya.

"Kau sendiri tak berubah. Hmm... tidak sepenuhnya lebih tepatnya" katanya sambil tersenyum. Aku senang dia akhirnya datang.

~TIME SKIP~

"Jadi kenapa kamu kesini? Tumben kamu ingat sama muridmu yang satu ini?" Kataku sambil meminum sebuah teh yang pelayanku berikan.

"Maaf jika aku baru datang. Banyak yang terjadi selama ini. Kamu saja yang tidak tau" katanya sambil memberikan sebuah kertas.

"Hmmm...." gumanku sambil membaca kertas yang dia berikan.

"Bagaimana kabar ibumu?" Tanyaku sambil terus membaca kertas itu.

"Dia sudah tenang. Ya aku sudah berhasil mengabulkan keinginannya" katanya sambil tersenyum.

"Apa dia salah satu robot buatanmu?" Lanjutnya sambil melihat ke arah pelayanku.

"Ya, dia robotku. Baguskan?" Kataku sambil tetap membaca.

"Keahlianmu membuat robot terus berkembang" komentarnya. Aku hanya tersenyum mendengar komentarnya.

"Tolong analisis data ini" kataku sambil memberikan kertas itu kepada pelayanku.

"Baik, master" katanya sambil berlalu pergi.

"Permainanmu tidak pernah selesai. Maaf jika tadi permainanmu aku selesaikan begitu saja" kata yurika meminta maaf.

"Tidak apa, memang permainan itu akan selesai lebih cepat. Perempuan tadi terlalu pintar untuk di permainkan" kata ku.

"Sampai kapan kau akan mempermainkan orang seperti tadi?" Tanya yurika.

"Sampai kau menyuruhku berhenti. Bukankah kamu yang menyuruhku untuk tetap disini" kataku sambil tersenyum.

"Ya kamu benar. Kamu terlalu berbahaya untuk berada diluar sana. Aku hanya takut kau akan tertangkap" katanya.

"Aku mengerti tenang saja. Selama aku disini aku cukup senang bisa terus bermain" kataku sambil meminum tehku lagi.

"Tapi sepertinya permainanmu yang tadi adalah permainan terakhir di rumah ini" katanya sambil tersenyum penuh arti.

"Rupanya sudah waktunya ya..." kataku tersenyum senang.

"Kertas tadi adalah data mengenai para yakuza yang menginginkan kekuatan sheira. Aku ingin menghabisi mereka agar sheira aman. Dan ini adalah data mengenai sheira" katanya sambil memberikanku kertas. Aku melihat data itu, terdapat foto di kertas itu. Gadis yang manis...

Secret [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang