Chapter 21

1.5K 253 13
                                    

Vote sebelum membaca
.
.
.
.
.

Jennie POV

"Bangun~" Sebuah suara memanggilku dengan manis. 

Aku tersenyum ke arah suara itu. 

"Pagi" Sapaku dengan suara husky. 

"Kamu harus cepat. Kamu harus ikut denganku ke kantor." Kata Jisoo. 

“Tapi aku terlalu malas...” Rengekku dengan mata masih terpejam. 

"Ya ampun... baiklah kalau begitu. Kurasa aku harus membatalkan surprise itu, sungguh memalukan."  Dia berkata. 

Dan itu membuat mataku terbuka. 

"Surprise? Baiklah! Aku akan segera bersiap-siap." Aku mendorong selimut dari tubuhku dan berlari menuju ke kamar mandi. 

Aku mendengarnya terkekeh sebelum aku sepenuhnya memasuki kamar mandi. 

...

Saat aku keluar, sepasang tangan memelukku.

"Pagi" Dia menyapa. 

"Kamu baru menyapaku sekarang?" Tanyaku dengan suara  marah yang palsu.

"Maaf..." Dia bergumam dan mencium bagian belakang bahuku. 

Itu membuatku merinding. 

"Apa yang merasukimu?" Aku bertanya. 

"Aku hanya mencintaimu." Dia berkata. 

"Aku mencintaimu juga." Aku berbalik dan mengecup bibirnya.  "Aku harus ganti baju." Aku membelai pipinya. 

"Oke." Dia menarik diri dan meninggalkan ruangan. 

...

Kami sekarang sedang menuju perusahaan. Maknae ada di depan kami. 

"Chu, surprise apa yang kamu siapkan?" Tanyaku penasaran. 

"Jika aku memberitahumu, itu tidak akan menjadi surprise lagi." Katanya. 

"Ayolah, katakan saja." Aku mengerutkan bibir. 

"Tidak." Dia berkata dan mengecup bibirku. 

Aku menghela nafas kekalahan dan melihat ke luar jendela.

...

Jisoo POV

Saat kami tiba...

"Ayo masuk?" Aku menawarkan tanganku padanya. 

Dia menganggukkan kepalanya dan meraih tanganku. 

Saat kami memasuki gedung, staf dan orang lain memandang kami dengan jijik. 

"Kenapa 'CEO' ada di sini? Dia bahkan tidak mengurus perusahaan selama berminggu-minggu." 

"Benar, kemana dia pergi?" 

“Mungkin dia tidur dengan gadis yang bersamanya sekarang.”

"Gadis itu sangat seksi.”

“Perusahaan kacau tanpa dia dan dia tahu itu tapi dia tetap meninggalkannya.”

“Dia membiarkan kakak perempuannya mengambil gelar sementara 'CEO'."

"Dasar wanita jalang yang malas."

Aku menghela napas dengan bibir gemetar.

Aku mencoba menenangkan diri.

My contract with the CEO [Jensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang