🐑 Pulang Bareng

311 21 5
                                    

Seperti biasa, tiap jam istirahat Kamelia dan Geisha selalu keluar kelas paling akhir karena malas berdesak-desakan dengan siswa lainnya yang mempunyai satu tujuan, yaitu kantin.

Tidak masalah mereka harus mengantre lama jadinya karena kalah cepat. Lagipula kedua gadis itu jarang jajan dan selalu membawa bekal setiap hari.

Sambil membawa tempat makan masing-masing, Kamelia dan Geisha jalan berdampingan untuk mencari bangku kosong di kantin.

Kenapa tidak di kelas saja? Kan mereka jarang membeli makanan.

Mau bagaimana lagi?? Semenjak insiden mie milik Saka dan Lucy jatuh karena tidak sengaja ditabrak Bayu yang terburu-buru, kelas mereka yang ber AC itu jadi bau mie seluruhnya walaupun sudah di pel.

Makanya, wali kelas mereka bu Ayu melarang keras sekarang semua siswanya makan di dalam. Kalau tidak mau nurut ya di denda.

Sesuai dugaan, kantin sangat ramai disaat pagi menjelang siang itu. 3 angkatan hampir semuanya berkumpul menjadi satu untuk membeli sesuatu yang bisa mengenyangkan perut mereka sementara.

Walau begitu, Kamelia dan Geisha masih dapat bangku. Tapi mereka tidak lama duduk berduanya karena ada orang lain yang datang.

"Kameeeel, gua duduk samping lu ya. Masih ada tempat tuh," pinta cowo itu. Ada dua temannya lagi berdiri di sampingnya. Masing-masing dari mereka membawa semangkuk mie ayam.

"Eeh, sini Yud. Duduk aja," jawab Kamel.

Yudhistira lalu duduk di samping kanan Kamelia, dan temannya yang punya darah cina alias Jean Liaw di kirinya.

Satunya lagi? Tentu saja di samping Geisha. Mana muat duduk berempat di satu baris.

"Ini gara-gara lo Je, suruh nyari tempat duduk malah ikutan ngantri," omel Naraya atau teman-teman dekatnya biasa memanggil dia Nana.

Terdengar seperti panggilan untuk gadis kecil sih, tapi Nana bilang dia suka dipanggil begitu karena itu adalah panggilan sayang dari ibunya.

"Tadi kan lu yang manggil gua bodoh, suruh ikutan ngantre karena lu lupa gua pesen apa. Pas mau balik jaga lagi udah diambil anak-anak cewe," Sewot Jean.

"Udah eh, gak usah ribut. Kan udah dapet tempat duduk," lerai Yudhi, "malu tau, di depan Kamel sama Ica."

Nana merotasikan bola matanya sementara Jean melengos.

"Nana jelek ih kalau kek gitu," Canda Geisha.

"Diih apa-apaan lo?? Gua ganteng begini juga," jawab Nana ketus dan itu rupanya membuat mood Giselle berubah.

"Kan gua bilangnya kalau kayak gitu. Lagian gua punya mata kali, tau lu cakep. Gausah ngaku-ngaku ntar yang ada orang ilfeel."

Kamelia, Yudhi dan Jean tertawa mendengar omelan gadis berdarah campuran Indonesia-Jepang itu. Soalnya Naraya langsung terlihat malu sekaligus kesal.

Geisha atau Ica itu memang paling bisa membuat Naraya kicep oleh kata-kata pedasnya.

"Kamel, nanti pulang bareng gak?" tanya Yudhistira kemudian.

Sebelum Kamelia menjawab, Jean dan Naraya tiba-tiba saja batuk secara bersamaan dan berkali-kali.

Geisha yang lagi-lagi merasa kesal karena tingkah mereka berdua yang iseng secara berlebihan, langsung menepuk punggung Naraya keras (karena kebetulan dia yang duduk disampingnya) sehingga jadi batuk beneran.

"UHUUUK UHUUUK..... ANJIP ICA NTAR KALO UHUUUUK.... GUA KOIT GIMANA?!"

"Tapi buktinya lu masih hidup tuh," Geisha menjawab Naraya cuek.

[Revisi] Up From Here | Yangyang, KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang