🐑 Be There For You

25 5 4
                                    

Karena ini revisi, mulai dari sini alurnya berubah. Maaf yaa ngilang lama tapi muncul-muncul malah kayak gini ಥ‿ಥ








"Ciyee punya secret admirer~"

"Ssst, diem!"

Sepanjang perjalanan dari gerbang sekolah ke pengkolan angkot, Yudhistira tidak berhenti meledek Kamelia, padahal dia tau bahwa si puan yang kini berjalan di sampingnya sudah memasang tampang sebal dengan bibir sedikit dimanyunkan. Tapi coklat yang tadi masih tersisa dan sedang dimakannya sendiri satu persatu. Padahal Kamelia belum tahu siapa yang punya.

"Enak banget neng ngemutinnya."

"Heeh, lumer di mulut soalnya," Balas Kamelia sembari melirik ke arah Yudhistira yang ternyata tengah menoleh kepadanya.

"Apa liat-liat? Mau?"

"Nggak, udah cukup yang dikasih sama Naraya tadi. Eh iya, jangan lupa lu mesti ambil cheese cake-nya."

"Oh iya hampir aja lupa, untung lu ingetin Yud."

Beruntung untuk mereka, tidak perlu menunggu angkot lama karena ada satu yang sedang mangkal. Yudhistira menyuruh Kamel supaya naik duluan, baru dia menyusul.

Tanpa diduga, ada Jean juga ternyata di belakang mereka. Dia tersenyum kepada dua remaja yang sudah duluan di dalam, kemudian mengambil sedikit dari bangku di sisi kiri angkot untuk duduk.

"Pulangnya lu tumben naik angkot Je. Mama lu nggak jemput?" Tanya Yudhistira.

"Nggak, mama tadi telpon harus anterin Delia ke rumah sakit. Anaknya tiba-tiba mencret sama muntah habis makan siang di Sekolahan," Cerita cowo itu.

"Lho kok bisa Je?!" Kamel dari tempat duduknya nampak terkejut, refleks juga berpindah tempat dari yang awalnya di pojok belakang sebaris bersama Yudhi, menjadi tepat disebelah Jean.

Di tempatnya, Yudhi sekarang tengah menahan diri untuk tidak menggoda Kamel. Kondisinya sedang tidak tepat, yang ada nanti dia malah diomeli gadis itu.

"Gak tau sih. Kayaknya gara-gara 2 minggu ini Delia minta ke mama supaya nggak dibawain bekal lagi, katanya mau jajan di kantin atau abang-abang luar sekolah aja. Dia malu dikatain anak TK sama temen-temennya."

"Adek lu cerita gitu sama lu??" Jean menanggapi Yudhi dengan anggukan.

"Heeh, padahal udah gua bilangin gak usah dengerin apa kata orang. Tapi dia gak mau nurut. Dasar anak SMP."

"Kayak pas SMP nurut aja lu sama perintah guru," Cibir Yudhistira, dan keduanya tertawa setelah itu. Btw mereka dulunya memang satu SMP, tapi tidak dengan Kamelia.

"Aduuuh gemes banget deh gua sama Delia," Ujar Kamel, "Harusnya tuh dia bersyukur karena mama lu udah bela-belain masak bekel ke sekolah buat dia. Kena batunya kan sekarang, Je tukeran mama aja yuuk."

"Gak usah Mel," Sanggah Yudhi, "Lu bisa kok jadi anak mamanya Jean tanpa tukeran sama dia."

"Lha gimana caranya?" Jean bingung.

"Kalian nikah lah, mamanya Jean nanti jadi mama mertua lu Mel."

Dalam hati, Kamelia sudah mengumpati Yudhi dengan banyak kata. Belum lagi dia bisa melihat dari spion di atas dashboard angkot jika abang supir yang terpaksa mendengar percakapan mereka tersenyam-senyum sendiri.

"Jangan lupa undang gua nanti bestie, sahabatmu sejak orok ini banyak berjasa padamu."

"YUDHISTIRA JANCOK!"

//

Akibat ledekan Yudhistira di angkot tadi, Kamelia jadi tidak mood. Sehingga saat dia sudah tiba pada destinasi, gadis itu segera turun dari angkot dan masuk ke daerah kompleksnya tanpa berpikir bila dia lupa membayar ongkosnya, dan juga perihal cheese cake pesanannya yang ada di bundanya Yudhistira.

[Revisi] Up From Here | Yangyang, KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang