🐑 Secret Choco

52 8 0
                                    

"Kamel, nanti pulang sekolah mau temenin gua beli coklat gak??" Tanya Geisha setelah mengumpulkan ulangannya pada Sinta, lalu mampir ke meja Kamelia.

Sekalian tunggu kelasnya sepi, seperti biasa. Baru setelah itu keluar.

"Hah, bukannya lu gak suka coklat Ca??" Tanya Kamelia balik sambil mengernyitkan dahinya.

Sebenarnya sih, Geisha itu bukannya tidak suka coklat. Dia suka, namun tidak terlalu. Katanya makanan manis bukan seleranya. Dia lebih suka makanan ringan yang asin, terutama semua varian rasa pringles.

"Emang bukan buat gua coklatnya, tapi buat kak Yuta. Gak modal dasar,dia yang mau kasih kejutan ke gebetan, tapi nyuruh gua yang beli barangnya," Geisha menghembuskan nafas lalu meniup poninya yang menutupi mata dengan kesal.

"Lha lu nya kenapa mau aja??"

"Kalo gua nolak ntar dia pasti ngadu yang nggak-nggak ke ayah. Di situasi tertentu kak Yuta memang sekampret itu."

"AHAHAHAH pantesan aja. Dia punya kartu sih, jadinya bisa ngendaliin lu," Kamelia tertawa, "Yaudah, ntar gua temenin. BTW gua jadi kepengen coklat kan gara-gara lu."

"Ya beli lah ntar sekalian. Tadi pagi gua liat di Indomei coklat silverking ada diskon 15 persen, kan lumayan tuh."

//

Biasanya, Kamelia akan pergi ke masjid sekolah berdua dengan Geisha. Namun karena kali ini sahabatnya itu sedang datang tamu dan memutuskan untuk tidur siang sebentar di kelas, dia pergi ke sana bersama Yura dan Lia.

Ngga sih, sama Lia aja sebenarnya. Di tengah-tengah lapangan, Yura memisahkan diri ke kantin duluan karena dia memang tidak melakukan ibadah sholat.

"Lia, lu tiap hari berarti ke masjid sendiri?" tanya Kamelia.

"Ngga juga sih. Kadang gua gabung sama Sinta, Elsa, Cici. Kenapa Mel?"

"Ya gapapa, nanya aja. Abis lu sama Yura kan deket banget tuh."

"Lu sama Ica juga deket banget Mel. Tapi bukan berarti kalian ga interaksi sama teman-teman yang lain kan?" Lia tersenyum, membuat kesan wajahnya yang jutek langsung berubah menjadi sangat manis.

"Hehe iya sih. Tapi kan gua gak seramah lu yang bisa nyaman main sama siapa aja," balas Kamelia.

"BTW, Boleh nanya gak Mel??" Lia menghentikan langkahnya saat mereka sudah sampai di depan masjid.

"Apa?"

"Yudhi deket banget ya sama lu??" Tanya gadis itu.

"Iya. Gua sama dia udah kenal dari kecil, apa-apa juga sering bareng dulu soalnya nyokapnya sama nyokap gua temen kuliah. Tetanggan pula, nurun deh ke kita kedeketannya," Cerita Kamelia sedikit.

"Iya sih, gua perhatiin Yudhi tuh kalau ke cewe lain jaim banget. Tapi kalau di depan lu sama Ica dia bisa segila Hamzah ya ternyata."

"Haha, jangan percaya sama tampangnya. Buaya kelas premium dia tuh."

"Pertamina kali ah ada kelas premiumnya," Walaupun candaan Lia garing sebenarnya, mereka berdua tetap tertawa lalu masuk ke masjid bersama.

//

Selesai melaksanakan sholat Zuhur, Kamelia kembali ke kelasnya untuk mengajak Geisha makan bekal yang mereka bawa dari rumah karena istirahat pertama tadi kan sudah jajan.

[Revisi] Up From Here | Yangyang, KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang