Hai!
Masih berani mampir kemari???
Setelah mata kalian bengkak dan sembab?
Baiklah, chapter ini akan lebih ringan dan kocak!
Jadi, bisalah kita hemat tisu!
Selamat membaca!
Ditunggu 🌟
Komentar dan sharenya!
🙏❤
Bagi Hyunji, keluarga adalah kata yang asing. Tak hanya itu, ayah dan ibu adalah hal yang mewah, sesuatu yang tak terjangkau dan tak mungkin ia dapatkan.
Hyunji pertama kali menyadari itu saat usianya 13 tahun, saat ia meniup lilin ulangtahun di atas meja, di samping foto kedua orangtuanya.
Pamannya sesumbar akan memberikannya sesuatu, apapun itu yang ia inginkan namun ia terdiam saat Hyunji menyebutkan keinginannya: kedua orangtuanya, Ko Moon Young dan Moon Gangtae yang tewas tragis 7 tahun lalu.
Sejak itu Hyunji tahu, ia hanya punya paman yang selalu ia repotkan dan membuatnya merasa sebagai beban.
Sejak saat itu pula, bocah lelaki kecil itu mengubur jauh-jauh mimpinya untuk menikmati kasih sayang orangtua.
Ia tak akan menunggu siapa pun jika hari hujan, sebab tak ada yang akan menjemputnya.
Ia akan berlari pulang dengan basah kuyup, lalu saat jatuh sakit, ia tak akan menangis.
Ia cukup tahu diri untuk tak menambah susah pamannya.
Ia juga tak akan meminta apa pun saat nilainya bagus, sebab paman adalah paman, ia bukan orangtua, biaya sekolahnya bahkan sudah cukup menekan.
Ketiadaan Gangtae dan Moon Young membuat Hyunji tumbuh sebagai sosok yang tak tahu caranya merengek saat menginginkan sesuatu.
Ia mungkin terlihat paling dewasa di antara semua teman sebayanya, namun sebenarnya ia rapuh dan kesepian, persis seperti ibunya sebelum tersentuh cinta ayahnya.
Karena itu, jika kalian bertanya bagaimana perasaannya melihat mimpi yang lama dikuburnya mendadak bangkit dan menyapanya bagai sebuah dongeng, pemuda itu tak tahu cara menjawabnya.
Ia terenyak dan mematung di tempat melihat 2 sosok asing yang paling dirindunya itu berjalan mendekat.
Ya, mereka berjalan serupa manusia.
Atau... mereka memang benar manusia?
Hyunji spontan bergerak mundur. Ia menabrak meja dengan tergagap.
"Gangtae kecil ibu...." suara nan familiar itu menyapanya.
Ia ingat seseorang pernah memanggilnya seperti itu dan itu, ibunya?
Benarkah itu ibunya?
Moon Young berkaca-kaca melihat Hyunji akhirnya bisa mendengar suaranya.
Selama ini, ia selalu berbicara dengannya namun suaranya adalah gema dari dimensi berbeda yang menumbuk dan kembali tanpa rupa.
Hyunji tak tahu, ibunya selalu ada di sisinya. Ia menemaninya setiap kali anak lelakinya itu gelisah oleh hujan dan sedih melihat murid-murid lain dijemput orangtua mereka.
Moon Young ada bersamanya sepanjang waktu. Ia ikut berlari dengannya menembus badai dan terdiam di sisinya saat Moon Gangtae kecilnya itu jatuh sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to not be Okay - Spin Off
FanfictionSetelah kematian mendadak Ko Moon Young dan Moon Gangtae, Sangtae harus membesarkan keponakannya sendirian dan menghilang dari mata dunia. 🦋 LIMITED FICTION 🦋 Cerita ini tidak terhubung dengan kisah IOTNBO season 2 yang sedang kutulis dan masih on...