Hyunji baru selesai mandi dan sedang mencari kaos milik ayahnya di dalam laci saat tangannya malah menemukan sebuah pigura kecil berisi fotonya dan kedua orangtuanya.
Usianya mungkin 2 atau 3 tahun kala itu.
Ditariknya benda itu keluar dan dipandanginya dengan tersenyum.
Keinginan itu kembali. Andai kedua orangtuanya tidak meninggal, kenangan apa yang akan mereka miliki?
Kemana saja mereka akan pergi dan sebahagia apa hidupnya hari ini?
Jika... jika saja usia orangtuanya bertambah setahun saja, mereka mungkin akan menyaksikannya masuk sekolah untuk pertama kalinya.
Hyunji selalu iri dan penasaran bagaimana rasanya diantar sekolah oleh kedua orangtuanya.
Ia ingat hari pertamanya masuk sekolah, ia diantar pamannya seorang diri sementara murid-murid lain datang dengan ibu dan ayah mereka.
Hari itu Hyunji menangis di kelas. Gurunya pikir ia takut karena ini hari pertamanya padahal sebenarnya, bocah kecil itu ingin diantar oleh orangtuanya seperti teman-temannya yang lain.
Saat pulang pun, ia dijemput oleh pamannya sendirian, sedang teman-temannya, disambut oleh orangtua mereka di depan gerbang.
Mereka berlari dalam pelukan ayah dan ibunya lalu bercerita banyak soal hari pertamanya di sekolah.
Beberapa dibonceng naik motor atau berjalan kaki bersama dan digandeng di tengah.
Hyunji ingin tahu rasanya diantar dan dijemput kedua orangtuanya seperti itu.
Ia penasaran rasanya digendong di bahu ayahnya atau meminta menu lain pada ibunya sebagai bekal.
Ia ingin tahu rasanya merengek, dan marah pada orangtuanya karena hal-hal sepele.
Ia ingin tahu rasanya mengambil raport dengan mereka dan memamerkan hasil ujiannya yang selalu di atas rata-rata.
Ia ingin dipuji dan diberi hadiah.
Ia ingin merasakannya.
Kenapa orangtuanya kembali setelah belasan tahun?
Ia lebih membutuhkan keduanya saat masih kecil. Saat ia masih dengan mudahnya merasa iri dan cemburu melihat keluarga utuh orang lain.
Tanpa sadar airmatanya jatuh ke atas foto dalam pigura kecil itu.
Hyunji cepat-cepat menghapusnya.
Ia tidak boleh menangis konyol seperti ini. Meski terlambat tapi ayah dan ibunya kembali.
Pemuda itu mengangguk dan tersenyum sembari menaruh pigura itu ke atas meja di samping foto pernikahan ayah dan ibunya.
Ia hendak kembali mencari kaos saat teriakan keras itu menyentak daun telinganya.
Asalnya dari lantai bawah!
Dengan gopoh ia berlari keluar dan bertanya ada apa, ternyata LEE SANG MI!
Gadis itu berlari menaiki tangga dan melompat dalam pelukannya tanpa aba-aba.
Hyunji jelas terjatuh karena tak siap.
Sang Mi hinggap di atas tubuhnya yang masih agak basah dan hanya memakai celana pendek.
Ia mengadu melihat hantu dengan histeris.
Hyunji tentu bingung, ia menatap ke arah kedua orangtuanya yang malah memberikan senyuman polos.
🦋🦋🦋
"Pelan-pelan! Kau bisa tersedak!" kata Hyunji pada Sang Mi yang meneguk segelas air dalam sekejap.
Mereka berada di ruang baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay to not be Okay - Spin Off
FanfictionSetelah kematian mendadak Ko Moon Young dan Moon Gangtae, Sangtae harus membesarkan keponakannya sendirian dan menghilang dari mata dunia. 🦋 LIMITED FICTION 🦋 Cerita ini tidak terhubung dengan kisah IOTNBO season 2 yang sedang kutulis dan masih on...