Chapter 2

4 1 0
                                    

     "Harus banget lo juga suka dia?"
KEZIO

        "Jago juga nangkapnya ya lo, gabung team basket aja sama gue sini" Ucap seorang laki-laki yang sedang bersandar dengan satu kaki di angkat, Reta hanya memutar bola matanya tidak peduli

"Wait, lo gabisa jutek sama gue kaya gini" Dia menarik tangan Reta dan berhasil membuat Reta membalikan badanya

"Sorry sir, who are you?" Tanya Reta dan langsung pergi begitu saja, dengan beberapa detik menatap tajam lelaki didepanya itu sebelum pergi

"ZIO! PANGGIL GUE ZIO!" Teriaknya tanpa ada respon dari Reta, dia mengambil ponselnya untuk menghubungi teman-temanya

Pecinta bu Zola

                                          Zio:         
                                         "Gue naksir cewe, dmn klian?"
Bara:
"Naksir cewe kok nyri ksini bego"
Derren:
"Siapa bos?"
Sam:
"jngn dimainin bro"
Nico:
"kntn pjk"

Tanpa banyak ini itu Zio langsung menemui para sahabatnya. Kalian tahu? Ini kejadian langka, jikalau dia menyukai gadis, Zio akan menembaknya disitu juga, tapi ini berbeda Zio ingin mengulur semuanya.

"Dude, dia murid baru?" Tanya Sam saat Zio baru saja datang

"Show me, mana cewek yang lu taksir" Bara merangkul bahu sahabatnya yang sudah dia anggap saudara itu

"And, orang yang gue taksir  tingkat 3 yang sering ke kelas kita nyusulin temenya, namanya Shareta, cantik tapi jutek" Zio mengeluarkan senyum smirknya

Disisi lain Reta sibuk mendengarkan curhatan Vio tentang Gio, dia bilang Gio ganteng, tajir, gaya keren, Vio sedang mencoba mendapatkan hatinya.

"Saran nih, kalau maju jangan lupa rem" Ucap Reta

"Kalau di rem nanti ditikung" Mendengar itu Vio dan Reta melongo melihat Gio yang dengan santainya menjawab dan berjalan ke bangkunya

"Gio, lo mau ke UKS gak?" Tanya Reta, Gio menatapnya dengan tatapan dingin

"Mau tidur sama gue di UKS?" Jawaban Gio membuat Reta tertawa terbahak-bahak

"Heh Gio, ngebet lo?" Sahut sang ketua kelas

Reta hanya menatap Vio dan Gio dengan aneh, Vio yang naksir tapi malu, Gio yang punya sifat random, membuat Reta ingin cepat pulang

Tringggggg

Doanya langsung dikabulkan, Reta bergegas merapikan mejanya dan keluar kelas membiarkan Gio dan Vio berdua

"Ekhem" Reta menoleh dan mendapatkan Zio didepanya

"Gue punya utang sama lo?" Tanya Reta dengan malas

"Ngga, pulang sama gue" Zio langsung menarik tangan Reta

"Stop!" Bentak Reta pada Zio, dan Zio tetap santai dengan memasukan tangan kedalam saku celananya

"Ikut gue" Saat Reta hendak bicara tiba,-tiba Gio menarik Zio entah kemana, ini kesempatan Reta untuk kabur. Dia berterimakasih pada Gio yang telah menyelamatkanya meski masih menyimpan sedikit rasa dendam.

📍📍📍

"Eh, udah pulang sayang?" Tanya seorang ibu saat anaknya masuk ke dalam rumah

"Gak usah panggil sayang, jijik" Jawab sang anak yang membuat sang ibu terkejut

"Gio, ibu salah apa nak?" Tanyanya lagi dengan nada yang lirih

Sedangkan Gio hanya pura-pura tak mendengar dan mengabaikan sang ibu yang menangis sendirian

"Giovarno! Kesini kamu!" Tanganya ditarik begitu keras, tapi dia sudah biasa dengan hal itu

"Lihat saya! Lihat!" Teriaknya sambil mengangkat dagu Gio, lagi-lagi Gio hanya bersikap dingin

"Kenapa kamu!? Kenapa!!!!" Teriaknya lagi

"Saya? Sehat" Jawaban singkat itu berhasil membuat  sang ayah diam ditempat dan membiarkan Gio pergi ke dalam kamar. Pria paruh baya itu mengusap wajahnya dengan kasar dan menenangkan istrinya.

"Sudah, mungkin dia sedang ada masalah, sayang" Ujarnya sambil mengelus kepala sang istri

"Aku bingung mas, kapan Gio bisa kaya dulu lagi.."

jangan harap, sebelum kamu ngaku kamu main-main dibelakang saya

((t o b e c o n t i n u e d))

hi! seru gak?
heheh maaf ya baru permulaan kok

aku butuh dukunganya juga dongg
vote and commentnya yaaa temen temennn🥺💙

(1) MAPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang