Ini lanjutan dari yg ku publis sebelumnya, meskipun ada yang di cut. Soalnya kalo ngikutin Chapter asli panjang banget, melebihi 3k Word.
Untuk itu aku akan kasih summary untuk scene yg aku potong.
-bermula dari Dan Yi yang mulai respect dengan cara Jiho mandang dia, sama seperti cara Yeo Dan natap Dan Yi itulohh. Malah menurut Dan Yi tatapan Jiho itu lebih dalam gaess. Tapi Dan Yi berusaha menyangkal dan gak mau memikirkan itu karena dia gak pernah nyangka Jiho suka sama dia. Lagi pula dia takut memulai suatu hubungan lagi soalnya takut nyakitin orang lain yang suka sama dia. Contohnya Yeo Dan Oppa ini. 😥😥
Kata kunci: Dan Yi, Jiho, Yeo Ryung, Eun Hyung, Karyawisata, terjebak hujan, Tidur bareng 😂
+++
Terjemahan tidak akurat 100%
+++
.... "Ah."
Baru kemudian aku tersadar. Karena reaksi tak biasa Eun Jiho terhadap kabar putusnya aku, aku jadi melupakan Ban Yeo Ryung yang bercampur sendiri dengan murid-murid yang tak dikenalnya.
Saat aju bangkit. Eunji-ho bertanya dengan wajah bingung.
"Ada apa?"
"aku harus mencari Ban Yeo Ryung."
"Oh? Ngomong-ngomong, sejak kemarin, anak itu ingin menyendiri, dan itu sesuatu yang tidak biasa."
Apa ada yang membuatnya kesulitan? Pada saat Eun Jiho bergumam seperti itu, ia mengangguk dan juga bangkit dari kursinya.
Tiba-tiba, pintu terbuka bersamaan dengan guntur menjerit. Aku dan Eunji-ho menoleh.
Itu seperti pemandangan umum di buku atau film. Seorang utusan menyampaikan berita tidak menyenangkan membuka pintu pada saat terjadi badai petir melalui hujan lebat.
Namun, Eun-hyung yang datang dengan basah kuyup bernapas tak beraturan.
Setelah terpaku beberapa saat, aku langsung mendekatinya dan berseru.
"Eun Hyung-ah!"
"Dan Yi-ah, kamu baik-baik saja. Syukurlah. Dimana Yeo-ryeong?"
Dia bertanya dengan mengeluarkan nafas yang kasar, dia terlihat sangat berantakan sehingga aku tidak bisa membayangkan penampilannya yang biasanya rapi.
Aku menunjuk ke belakangku. Yeo Ryung sedang berjalan keluar di antara para siswa yang masih terpaku oleh kemunculan Eun Hyung.
"....."
Yeo Ryung tidak mengatakan apapun bahkan ketika dia mendekat. Dia hanya menatap mata hijau Eun Hyung dengan mata hitamnya yang mengeras.
Eun Hyung menerima tatapan Yeo Ryung tanpa mengatakan apapun. Seakan itu adalah hukuman yang harus dia tanggung.
Saat itu, Eun Jiho turun tangan di antara mereka. Untungnya, dia sepertinya tidak menyadari atmosfer aneh di antara keduanya.
"Hei, Kwon Eun Hyung. Kamu lebih gila dariku, sungguh. Di mana kamu terguling?"
Mendengar kata-kata yang dia lemparkan padanya, aku juga membuka mata lebar-lebar dan mengamati keanehan Eun Hyung.
Lutut celananya robek, dan terlihat. Kaus kaki putihnya juga berwarna coklat tua dan basah kuyup.
Tatapan Yeo Ryung yang menatap Eun-hyung dari sisinya juga menjadi lebih kuat. Kemudian, Eun Hyung menyembunyikan salah satu kakinya yang terluka dengan senyum lembutnya yang biasa.