Chapter 2 Keputusan dan Segalanya

897 108 5
                                    

~Keputusan dan Segalanya~


Keesokan harinya dirumah Xiao Zhan begitu gelisah memikirkan soal kekasihnya, Zuer. Dia sudah 7 bulan ini berpacaran dengan Zuer dan berjanji akan menjaga gadis cantik itu namun nasi sudah menjadi bubur dia tidak bisa menolak lamaran dari Yibo. Mau bagaimanapun dia pasti akan menikah dengan Yibo dan harus memutuskan hubungannya dengan Zuer. Hubungan mereka memang ditentang keras oleh orang tua Xiao Zhan karena alasan status sosial yang begitu berbeda jauh. Zuer seorang anak dari pembersih jalanan dan ibunya pelayan restoran.

Xiao Zhan mondar-mandir didepan ranjangnya sambil menggigit kukunya berpikir keras menimang-nimang untuk menelpon Zuer atau langsung mendatangi gadis itu. Sebenarnya ia gelisah bukan karena bingung tapi ia takut untuk mengatakan semuanya pada Zuer.
"Apa aku telpon saja ya?" Pikir Xiao Zhan yang mulai buntu.

Akhirnya dia menekan nomor ponsel Zuer dan tak lama kemudian panggilannya segera diangkat.
"Ge kenapa kau tidak menemui ku kemarin? Mengabari saja tidak, kau dimana?" Mendengar suara Zuer yang begitu merindukannya membuatnya jadi tidak tega.
"Bisakah kita bertemu di belakang restoran tempat ibumu bekerja?"
"Tentu saja, aku menunggumu ge"
"Baik tunggu aku ya"

Setelah itu Xiao Zhan bergegas menuju restoran tempat ibu Zuer bekerja. Sesampainya dibelakang restoran ia melihat Zuer yang sedang mencuci piring. Ia segera menghampiri gadis itu dan menarik lengan baju miliknya untuk membantu.

Senyuman manis terlukis dibibir gadis berusia 20 tahun itu. Selama menjalin hubungan dengan Xiao Zhan dia selalu dimanjakan oleh pria itu. Bahkan tangan putih Xiao Zhan tidak jijik untuk membantunya mencuci piring sebagai pekerjaannya membantu ibunya bekerja di restoran ini. Pria itu begitu baik padanya. Sungguh beruntung baginya bisa berpacaran dengan pria sebaik Xiao Zhan. Setelah mencuci piring dan membersihkan diri selesai mereka melanjutkan untuk mengobrol.

"Jadi Zuer bagaimana kabarmu kemarin?" Xiao Zhan membuka suara lebih dulu.
"Aku sangat baik, bagaimana dengan Zhan ge?"
"Aku juga baik"
"Ada yang ingin Zhan ge katakan padaku?"
"Iya"

Xiao Zhan terdiam tidak berani untuk berbicara. Dia sangat takut membayangkan reaksi Zuer setelah ia berkata untuk putus. Pasti gadis itu sangat sedih dan kecewa. Dia tidak tahan melihat wajah sedih gadis itu.

"Sebenarnya aku ingin menikah dengan seseorang"

Zuer terdiam seketika, dia menatap terkejut pada Xiao Zhan yang ada didepannya. Seperti tersambar petir disiang bolong mendengar kabar mengejutkan itu. Selama ini hubungannya dengan Xiao Zhan baik-baik saja walau kedua orang tua Xiao Zhan tidak menyukai hubungan mereka tapi dia tidak pernah berpikir sampai kesini. Dia selalu berpikir jika Xiao Zhan begitu tulus dan setia padanya.

"Aku ingin kita putus"

Satu air mata lolos dari mata Zuer. Pertahanannya runtuh seketika mendengar itu. Selama 7 bulan ini mereka menjalani susah senang bersama tapi tidak pernah ia duga jika Xiao Zhan bisa setega itu padanya. Xiao Zhan dulu selalu membantunya dan memberikannya uang saat membutuhkan. Pria itu bahkan rela turun langsung membantunya dilingkungan yang kumuh tanpa merasa jijik sedikitpun. Selalu kata-kata tulus dan manis Xiao Zhan ucapkan padanya.

"Hiks kenapa kau tega seperti itu padaku? Hiks Apa kau sudah tidak merasa nyaman padaku? Apa aku melakukan sebuah kesalahan? Hiks" Tanya Zuer dengan isakan tangisnya.

Xiao Zhan sungguh tidak tega melihat Zuer yang selalu terlihat riang didepannya kini rapuh karena ulahnya. Ia ikut menagis merasa bersalah. Lalu ia membawa Zuer kedalaman pelukannya.
"Maafkan aku hiks"

Setelah itu Xiao Zhan meregangkan pelukannya dan memandang lekat wajah Zuer.
"Aku minta maaf, ada sedikit uang untukmu dan keluargamu, jika kau butuh sesuatu hubungi aku ya" Xiao Zhan mengambil telapak tangan Zuer dan menaruh amplop coklat tebal berisi uang.

If Only I CouldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang