Chapter 3 Dimulai

727 104 3
                                    

~Dimulainya Kisah dan Perubahan~

Yibo menurunkan 2 koper dari bagasi mobil, lalu membawa salah satunya kedalam rumah. Xiao Zhan lumayan heran kenapa Yibo tidak membawakan koper miliknya juga. Lalu ia teringat pesan ibu Yibo jika pria itu sangat mementingkan yang namanya keadilan. Jadi mungkin saja Yibo hanya mau membawa miliknya sendiri. Semakin lama sifat Yibo pasti akan berubah dan Xiao Zhan akan setia bersabar menghadapi Yibo.

Dia buru-buru menyeret kopernya masuk menyusul Yibo kedalam rumah. Didalam Xiao Zhan diajak Yibo menuju salah satu kamar. Kemudian Yibo membuka pintu kayu kamar itu.
"Ini kamarmu!"

Xiao Zhan memperhatikan isi kamar itu lalu beralih menatap Yibo. Bukankah semalam Yibo bilang tidur sekamar saja? Kenapa sekarang aku disiapkan kamar lain?. Pikir Xiao Zhan kehernanan.

Tanpa mengatakan hal lain lagi Yibo pergi begitu saja. Xiao Zhan sebenarnya ingin bertanya tapi ia urungkan niatnya itu. Mulai hari ini dia harus siap dengan sikap dingin Yibo.

Selama seminggu ini ia pikir Yibo sudah berubah tapi kenyataannya pria itu sepertinya kembali pada sifatnya yang asli. Lupakan itu sekarang tugas Xiao Zhan banyak.

Ia mengangkat kopernya dan masuk kedalam kamar. Setelah itu ia segera keluar dan menuju kamar Yibo.

Pintu kamar milik Yibo sedikit terbuka tapi ia tetap mengetuk pintu. "Aku boleh masuk?" Izinnya.

"Hn" Jawab Yibo singkat. Pria itu sedang duduk diranjang sambil memainkan ponselnya.

Xiao Zhan masuk kedalaman kamar Yibo. Ia menarik koper Yibo kearah lemari pakaian, lalu membuka koper dan memasukkan satu persatu pakaian yang ada didalamnya.

Yibo memperhatikan setiap gerak-gerik Xiao Zhan. Dia tidak menyangka jika pria itu akan merapikan pakaiannya. "Tidak perlu kau lakukan, nanti ada pelayan yang datang!" Ujar Yibo.

Xiao Zhan menoleh menatap Yibo sambil tersenyum. "Kau tidak perlu memesan pelayan aku bisa mengurus rumah sendiri kok, kan sekarang aku istrimu"

"Serius?" Tanya Yibo memastikan.
"Ya" Xiao Zhan menyanggupinya dengan senang hati.
"Baguslah kalau begitu, tapi jangan mengeluh kalau tidak kuat"
"Aku akan berusaha"

Sesudah merapikan pakaian Yibo dilemari Xiao Zhan kembali kekamarnya untuk merapikan pakaiannya sendiri. Setelah semua pekerjaanya beres Xiao Zhan pergi ke super merket terdekat untuk membeli bahan makanan yang akan ia masak. Karena keperluannya untuk memasak sudah terpenuhi dia kembali pulang dan memasak didapur. Saat sedang memotong sayuran Xiao Zhan mencuri pandang kearah kamar Yibo. Pria itu tidak keluar sama sekali dari dalam kamar.

Dia memanggil Yibo setelah semua masakannya sudah siap. "Yibo makan siang sudah siap, cepat turun!" Panggilnya dengan suara lantang.

Yibo yang sedang asik bermain game di laptopnya terkejut mendengar panggilan itu. Tidak ia sangka ternyata tidak ada bedanya Xiao Zhan dengan ibunya.

Ia paling tidak suka diperintah kecuali oleh ibunya dan sekarang Xiao Zhan yang masih asing baginya menyuruhnya dengan suara lantang, itu sangat mengganggu. Egonya yang tinggi memilih untuk menolak mengikuti ucapan Xiao Zhan.

"Eh dia kenapa tidak turun-turun ya?"
Xiao Zhan baru saja selesai menyiapkan makanan diatas meja makan dan Yibo tidak kunjung turun. Ia memilih naik keatas untuk mengajak Yibo makan. Apron berbahan jeans yang ia kenakan masih melekat ditubuhnya belum sempat ia lepas.

Cklek

Xiao Zhan membuka pintu kamar Yibo. Kepalanya masuk kedalaman kamar dan mencari pria tampan itu. Ia tersenyum saat mendapati Yibo sedang duduk di bangku meja kerjanya. Pria itu menatapnya datar.

If Only I CouldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang