Chapter 1

2.2K 141 10
                                    

Xiao Zhan ~~~ Wang Yibo

Hari ini akan ada seorang pria yang datang berkunjung ke kediaman keluargaku. Aku diminta bersiap bahkan ibu sengaja membeli pakaian khusus dari disainer ternama. Sedangkan ayah begitu mempersiapkan acara makan malam hari ini. Dengan khusus ayah menyewa jasa seorang koki makanan Jepang untuk memasak hidangan makan malam menyambut pria itu. Satu hari penuh juga rumah dibersihkan sampai ke sudut-sudutnya untuk memberi kenyamanan dan kesan baik pada tamu malam ini. Aku jadi penasaran siapa sebenarnya pria itu hingga orang tuaku mempersiapkan acara makan malam sampai seperti ini dan apa tujuan pria itu datang aku pun tidak tahu.

Aku sudah mencoba bertanya berkali-kali kepada ibu dan ayahku soal tujuan kedatangan pria itu tapi mereka tidak pernah menjawabnya. Aku hanya bisa menuruti permintaan kedua orang tuaku.

Sekarang aku berdiri didepan cermin setelah selesai memakai sweater coklat. Aku tatap lekat tubuhku dari kaki sampai ujung kepala. Semuanya sempurna dan tinggal memakai blazer. Setelah pakaianku sudah lengkap tepat sekali seorang pelayan mengetuk pintu dan berkata jika aku diminta untuk turun oleh Ibu dan Ayah.

Aku segera merapikan pakaian dan menggunakan parfum. Selesai sudah semua aku pun segera turun dan menghampiri orang tuaku yang duduk di bangku meja makan. Sesampainya disana ibu tersenyum menyambutku dan berjalan kearahku. Ibu merapikan pakaianku lalu menatap mataku.

"Kau tampan hari ini" Puji ibu padaku.

Lalu Pak Li masuk sambil berseru-seru.
"Sudah datang, sudah datang!" Seru Pak Li yang menjabat sebagai sopir pribadiku.

Ayah yang duduk segera bangun dan merapikan bajunya. Kami bertiga berjalan dibelakang Pak Li mengikutinya sampai menuju teras rumah.

Sebuah mobil hitam mewah memasuki area rumah. Aku sudah menduga jika yang kali ini datang memang bukan orang yang main-main. Ku pandangi terus mobil itu hingga tiba-tiba ibu menarik tanganku untuk berjalan mendekat. Kita bertiga berdiri didepan mobil hitam yang sudah berhenti itu. Pintu mobil dibuka oleh Pak Li, lalu seorang pria bertubuh tinggi keluar dari dalam mobil.

Pria itu begitu tinggi dan tubuhnya juga sangat bagus. Karena sudah malam pencahayaan cukup minim menghalangiku untuk melihat dengan jelas wajahnya.

"Ayo Tuan!" Ayah berkata sambil memberi gestur untuk mempersilahkan pria itu masuk.

Kami pun memasuki rumah dan saat lampu menerangi wajah pria itu aku baru bisa melihat wajahnya dengan jelas. Sungguh aku insecure melihat wajahnya yang mulus tak ada bekas luka atau jerawat sama sekali. Hidupnya juga mancung, bibirnya tipis berwarna merah alami, pipinya tirus, rahangnya tajam, kulitnya putih, dan matanya tajam.

⚛⚛⚛

Dimeja makan Ayah duduk di bangku utama sedangkan pria tadi bersebrangan dengan Ibu. Aku sendiri berada di samping ibu.

"Maaf saya terlambat" Ujar pria itu memecah keheningan yang sempat terjadi.

"Ah tidak apa-apa kami juga baru selesai bersiap" Jawab Ayah mencoba untuk tidak gugup.

Kemudian saat hendak makan aku dan yang lainnya dibuat terkejut dengan perilaku bodyguard pria itu. Bagaimana tidak terkejut jika bodyguard itu mencoba dulu makanan yang hendak dimakan majikannya untuk memastikan aman atau tidak dan enak atau tidak makanan itu untuk dikonsumsi Tuannya. Aku hampir tersedak minuman yang aku minum melihat itu. Ternyata kehidupan orang kaya begitu ketat. Dan aku lumayan tersinggung dengan hal itu.

If Only I CouldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang