Chapter 12
Hari ini adalah hari yang seperti biasanya. Selalu kacau dan menyebalkan. Tidak ada hal yang menyenangkan bagi Sooyoung. Tidak ada hal yang membuat pikiranmu ingin terus mengingatnya. Istilah lainnya, biasa saja.
Bangun pagi pukul 06.00 am. Berlari mengitari rute jalanan yang biasanya Sooyoung lakukan selama lima belas menit. Mandi air dingin. Membuat sarapan, menyantapnya lalu bersiap-siap bekerja disebuah laboratorium besar tempatnya bekerja dan meneliti sesuatu. Di sanapun yang ia lakukan hampir sama setiap harinya. Meneliti diruang tersendiri, menjauhi rekan kerja dan makan siang dengan menu salad yang sama setiap siangnya sendirian. Pukul 06.00 pm, Sooyoung akan kembali menuju apartment tercintanya, menumpangi kendaraan umum dan menaiki puluhan undukan anak tangga. Mandi, membuat makan malam, menyantapnya lalu memeriksa pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu diperiksanya lagi hingga pukul 11.00 pm, kemudian tidur.
Begitu terus dan terus berulang setiap harinya. Tidak ada perubahan besar yang ia lakukan pun dihari liburnya. Hidup Sooyoung memang terlalu datar! Terlalu membosankan dan terlalu kaku.
Jadi apa Sooyoung salah kalau sekarang ia mulai merasa jenuh setelah melakukan kegiatan yang menjadi rutinitasnya selama tiga bulan dengan itu-itu saja?
Apa dia boleh merasa kesal pada dirinya sendiri ketika sore ini, tepatnya jumat senja kali ini ia merenung sambil memerhatikan rekan kerjanya yang berjalan beriringan bersama, bercanda tawa dan dengan suara lantang seolah sengaja membiarkan Sooyoung yang selalu sendirian tahu kalau saat ini mereka sedang berencana pergi ke tempat karaoke bersama-sama, makan malam bersama hingga menghabiskan jumat malam dengan mabuk-mabukan bersama-sama?
Sooyoung memalingkan wajahnya saat seseorang diantara perkumpulan rekan kerjanya meliriknya. Ia kemudian menghiruf nafasnya dalam-dalam dan terus berjalan pulang, lagi-lagi seperti biasanya. Harinya memang selalu biasa saja disepanjang 365 hari bukan? Jadi untuk apa Sooyoung merasa jengah pada kehidupannya sekarang?
Baru ingin menaiki bus yang biasa ia tumpangi, ponsel didalam tas Sooyoung berdering. Ada sebuah pesan yang masuk. Sooyoung meraih ponselnya, mengeceknya dan membuka pesannya. Mulanya ia menyatukan kedua alisnya tidak suka, tapi kemudian wajahnya yang ketara kesal mulai melembut hingga bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman.
Mungkin hari ini tidak akan terasa terlalu kacau, atau mungkin hari ini akan semakin kacau, entahlah!
Bukannya aku ingin sekali bertemu denganmu. Tapi sebagai mentor/Guru barumu, aku harus mengingatkanmu kalau sore ini adalah pertemuan pertama kita setelah kita menyepakati acara tolong menolong pekan lalu bukan? Katakan dimana kau berada sekarang, aku akan menjemputmu dan bukan karena sedang merayu, tapi aku hanya ingin pembelajaran kita cepat terlaksana. Mengertikan kau wahai murid baruku?
Ps. Jangan lupa ini semua lelucon, jadi jangan marah!
Sooyoung semakin melebarkan senyumannya ketika jemarinya dengan cepat mengetik balasan dari pesan itu. Memangnya ia bisa marah kalau satu buah pesan yang masuk ke ponselnya saja membuat hatinya yang sedang kelabu menjadi merah muda begini.
***
Diam-diam Taehyung melirik kearah Sooyoung, lagi. "Kau habis makan pelangi yah makanya kelihatan bewarna hari ini?"
"Memangnya kemarin-kemarin aku tidak punya warna? Mendung seperti langit yang mau hujan?"
Taehyung tersenyum. "Justru karena kemarin hujannya telah turun. Pelangi hadir setelah hujan bukan?"
Apa Taehyung sedang merayu Sooyoung?Ah, Lelucon! Benar, hanya lelucon! Sooyoung yang hatinya agak merasa sedikit tersentil, menahannya dengan senyuman. Masa bodo sajalah dengan senyumannya yang nantinya mungkin terlihat konyol. "Sebenarnya bukan pelangi yang aku makan siang tadi, tapi daging manusia!" Sooyoung menggoyang-goyangkan isi minuman yang ada didalam gelasnya, lalu menambahkan. "Daging manusia serta darah lelaki yang berjiwa murni. Mungkin itu yang membuatku terlihat bewarna saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing Mr. Kim
FanfictionAda tiga peraturan yang menjadi dasar permainan ini: 1. Tidak boleh ada unsur perasaan 2. Saling menjaga privasi 3. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan Taehyung mengangkat sebelah alisnya setelah selesai membaca isi pesan yang baru saja masuk ked...