Chapter 18
"Karena kau telah mencium kataknya. Karena kau telah menghapus kutukannya. Karena itulah semuanya mulai berubah... Semuanya..."
Sooyoung diam. Benar-benar hanya diam sambil menatap Taehyung aneh seolah-olah Taehyung memang katak dewasa yang biasanya Sooyoung tatap dengan tatapan seaneh ini. Sejak kapan seekor buaya menjadi katak memangnya?
"Park Sooyoung...!" Taehyung mengangkat kedua alisnya reflek sebelum kembali memanggil nama perempuan yang masih saja diam menatapinya itu. Padahal Taehyung kan menunggu respon yang akan ditanggapi Sooyoung padanya. Bisa sajakan Sooyoung seketika mendekati Taehyung lalu memeluk Taehyung erat seolah Sooyoung menemukan pangerannya yang sudah lama ia amati lewat katak-kataknya itu. Tapi kenapa Sooyoung hanya diam saja? Sungguh, ditatap begini oleh Sooyoung membuat Taehyung jadi salah tingkah saja rasanya. "Apa ada yang aneh diwajahku?"
Sooyoung berkedip normal satu kali. Didalam hatinya ia menjawab: Tidak kecuali ketampananmu yang sangat mematikan itu. Tapi tentu otak Sooyoung yang masih lumayan normal ini tidak menyatakannya kencang-kencang. Imejnya Sooyoung itukan perempuan berkelas yang berpendidikan tinggi dan tidak akan terbuai oleh mulut manisnya seekor buaya walau buayanya setampan Kim Taehyung ini. Ck!
"Aku rasa kau benar-benar sakit."
Taehyung mengangkat sebelah alisnya. Tadi Sooyoung sudah menyebut dirinya kacau dan sekarang Sooyoung mangatainya sakit? Kenapa saat berhadapan dengan Sooyoung, Taehyung jadi merasa sangat insecure begini yah? Apa karisma perempuan itu sangat luar biasa sampai-sampai ia yang sudah dicap seorang player, playboy, sang Casanova atau apalah itu oleh orang banyak malah jadi merasa serba kekurangan?
Sooyoung melipat kedua tanganya dibawah dadanya secara serentak, membuat dadanya terlihat lebih mengembang yang otomatis membuat kedua mata Taehyung yang sayu seolah mendapat sedikit kesegaran.
Oh, No....!
Sepertinya sudah saatnya Taehyung mengatakan satu kalimat yang nyatanya masih saja harus terpatri didalam jiwanya. Kalimat yang harus menyadarkannya dari semua godaan-godaan indah nan terkutuk itu. Kalimat jimat pelindungnya:
ADIK PARK CHANYEOL ADALAH ADIKNYA. SELAMANYA!
Pejamkan mata, tarik nafas dalam-dalam, dan katakan sekali lagi:
ADIK PARK CHANYEOL ADALAH ADIKNYA. SELAMANYA!
Hembuskan nafas secara perlahan, buka kedua matamu kemudian luruskan pandanganmu dan SIAL! DADANYA PARK SOOYOUNG MEMANG DADA YANG TERBAIK, SELAMANYA...
Kedua mata Taehyung tiba-tiba melebar seolah ingin loncat keluar kemudian ia menggigit lidahnya sendiri, melawan semua gerakan lidahnya yang seolah ingin kelepasan mengatakan kalimat yang nantinya bisa saja membuat dirinya tidak sadarkan diri .Bisa saja setelah mengatakan kalimat yang barusan, Sooyoung menghajarnya habisa-habisan atua mungkin Sooyoung menusuk kedua matanya ini dengan pisau bukan? (Sangat bisa!) Ah, mulut sialan memang!
"Kau kenapa?" Sooyoung yang masih saja berlaga santai (masih mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang tidak ia sadari kalau posisi santainya itu membuat cara kerja jantungnya Taehyung menjadi tidak santai). "Kau sedang tidak sakit ayan, bukan?"
"Tidak, aku tidak gila!" Taehyung bersyukur karena ia bisa segera menjawab pertanyaan yang menyeballkan itu. Kemudian dengan ekspresi datarnya (mencoba sekuat tenaga agar ekspresinya datar begitu), Taehyung melayangkan satu pertanyaan. "Apa alasanmu berkunjung ke rumahku sepagi ini, Park Sooyoung?"
Kedua mata Sooyoung sedikit bergetar sebelum berkedip-kedip cepat untuk menutupinya. Memangnya apa alasannya Sooyoung sampai-sampai ia tidak menghabiskan sarapannya dan lari terbirit-birit ke sini? Khawatirkah, atau rindukah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing Mr. Kim
FanfictionAda tiga peraturan yang menjadi dasar permainan ini: 1. Tidak boleh ada unsur perasaan 2. Saling menjaga privasi 3. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan Taehyung mengangkat sebelah alisnya setelah selesai membaca isi pesan yang baru saja masuk ked...