Tuan LEE •Jaeyong•

First

¬Tuan LEE¬

Original story by Jen_na23
Please don't be a SIDER's
Please Leave Your Vote And Comment

☘️ ENJOY YOUR READ 🍀

Dentuman musik menggema di ruangan ini. Ruangan yang terasa penuh sesak oleh banyaknya orang yang sedang melepas masalah dengan minum alkohol ataupun One Night Stand.

Dan sini, seorang wanita cantik, dengan wajah angkuhnya sedang duduk sembari memegang gelas berisi alkohol dengan sangat elite.

Ia sedang menunggu seseorang.

Kerasnya musik dan banyaknya orang yang menggoyangkan badannya kesana-kemari tidak mengganggu dirinya yang sedang melamun.

"Rose!"

Panggilan itu membuyarkan lamunannya. Ia sedikit mengernyit kala musik keras itu menyambut pendengarannya.

"Oh! Kau sudah lama disini? Maafkan aku, aku tadi harus menyelesaikan berkas perusahaan." ujar seorang wanita lagi yang tadi memanggil Rose.

Sedangkan perempuan yang dipanggil 'Rose' tadi hanya tersenyum kecil, lalu menegak minumannya lagi.

"Hei! Bodoh! Kau itu sedang sakit malah minum alkohol! Ingin cepat tidur di liang lahat?!" pekik perempuan tadi.

Rose lagi-lagi tersenyum kecil.

"Lagipula aku memang tinggal menunggu waktu tidurku saja, untuk apa aku selalu rutin ke rumah sakit dan menjalani perawatan? Lebih baik aku datang kemari dan menikmati alkohol denganmu." jawab Rose.

Perempuan satunya mendengus.

"Oh God! Semua pasti ada jalan keluarnya, Rose!" bantahnya.

"Ssssttt! Diam dan pesanlah minuman nona Lisa." ujar Rose sembari menatap perempuan yang ia panggil 'Lisa'.

Yah, dua orang itu adalah Rose dan Lisa. Mereka berdua pernah bekerja di sebuah Bar menjadi pelayan.

Namun setelahnya, Rose mengundurkan diri terlebih dahulu karena ia akan menikah dengan seorang CEO dari perusahaan besar. Sedangkan Lisa, masih terus berlanjut hingga akhirnya ia dibebaskan oleh seseorang.

“Hei, kau bilang tadi sedang menyelesaikan berkas—perusahaan?” tanya Rose ragu.

Sudah 1 tahun ini ia tidak bertemu sahabatnya, Lisa. Dan setelah menemukannya, Rose langsung mengirimkan pesan untuk bertemu ditempatnya sekarang ini.

Lisa mengangguk riang.

“Perusahaan? Bukankah kau masih menjadi jalang waktu itu?” sarkasnya.

Lisa memberengut, kesal.

“Oh Rose! Bahasamu terlalu kasar!” peringat Lisa.

Rose hanya diam dan menatap Lisa tajam.

“Baiklah-baiklah, memang waktu kau menikah 2 tahun lalu aku masih bekerja di club. Tapi waktu itu ada sebuah kejadian—dimana aku dibebaskan oleh seseorang.” ujar Lisa.

“Dibebaskan? Kau dibeli maksudnya?” tanya Rose.

Lisa menggeleng.

“Waktu itu, aku dalam keadaan mabuk berat. Aku sedikit lupa kejadiannya, tapi waktu itu aku hampir saja diperkosa oleh 5 orang. Bajuku bahkan robek—memalukan sekali. Lalu tiba-tiba, ada suara seorang pria; suaranya lembut namun tegas. Dia bilang pada beberapa anak buahnya untuk menjebloskan 5 pria tadi ke penjara, lalu setelahnya ia membantuku.”