Siang ini, hujan lebat mengguyur kota Surabaya. Biasanya kalau sedang hujan begini apalagi di siang hari, aktifitas yang paling cocok untuk dilakukan adalah tidur. Tapi tidak dengan keempat remaja perempuan yang saat ini sedang sibuk membersihkan dorm karena hari ini adalah hari pertamanya menempati dorm tersebut.
"Besok sekolah ya anjim," kata Gladys di sela-sela kegiatan menyapunya.
"Iya ih, harusnya kita tuh pindahannya hari Sabtu, biar besoknya masih bisa istirahat," sahut Gwyneth yang sedang sibuk mengelap kaca.
"Gua bilang juga apa," sahut Bella yang sedang memegangi tangga yang dinaiki oleh Sharen.
"Ya mana gua tau kalo dormnya kotor," balas Gladys.
"Bell, yang bener dong megangnya, kalo gua jatoh gimana?" protes Sharen ketika merasakan tangga yang dinaiki sedikit bergoyang. Saat ini, ia sedang memasang lampu ruang tengah. Mereka terlaksana membeli lampu yang baru karena lampu sebelumnya tidak bisa menyala, padahal mereka sudah membayar dorm ini lumayan mahal.
"Alay."
"Ntar malem gua keluar," kata Gwyneth tiba-tiba yang baru saja masuk ke dorm setelah membuang air kotor bekas mengelap kaca tadi di halaman depan.
"Ke mana?" tanya Sharen.
"Ada deh, rahasia."
"Bell, lu yang ngepel ya," kata Galdys ketika melihat Bella berjalan ke arah dapur sambil membawa tangga, bermaksud mengembalikan tangga tersebut ke tempat semula.
"Hm."
Sampai beberapa menit berlalu, mereka telah selesai membersihkan dorm.
Brukk!
Sharen langsung merebahkan dirinya di sofa. "AKHIRNYAAAAA~"
"Gila, bersihin dorm segini aja capek banget," sahut Gwyneth yang langsung selonjoran di karpet depan tv.
"Iya, padahal bersihinnya bareng-bareng," sahut Gladys.
"Bell, gudangnya kotor gak?" tanya Gwyneth pada Bella yang ia ketahui tadi masuk ke gudang untuk mengembalikan tangga.
"Kotor," jawab Bella singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya.
"Isinya apa aja?"
Pandangan Bella beralih menatap Sharen yang ikutan bertanya. "Banyak, tapi tadi gua gak sengaja liat ke pojokan, di sana ada banyak benda-benda tajam. Pisau dari yang ukurannya kecil sampe besar, berbagai macem jenis gunting, sama yang paling besar ada gergaji mesin."
"Kapan-kapan bersihin gudang yuk," usul Gladys yang langsung mendapat tatapan tajam dari Sharen.
"Lu aja gua gak ikut!"
"Idih, biasa aja kali gak usah melotot!"
Pandangan Gladys beralih menatap Gwyneth. "Gua serius mau nanya."
"Apa?"
"Ntar malem lu mau ke mana? Emang gak capek apa?"
"Bener tuh, kalo sampe malem hujannya belum reda gimana?" sahut Bella.
"Yaudah diterobos aja," jawab Gwyneth santai.
"Emang mau ke mana sih anjir, kenapa kita gak boleh tau?" tanya Gladys gregetan.
"Karena ini bukan urusan kalian."
•
•
•Sekitar jam sembilan malam, Nando buru-buru mengayuh sepedanya menuju rumah Javier. Bukan karena ingin bermain tapi karena ingin menyalin pekerjaan rumah milik Javier.

KAMU SEDANG MEMBACA
Murder
Mystery / ThrillerBerhati-hatilah, karena beberapa dari mereka, berbahaya. "Kalian pembunuh."