017

183 27 9
                                    

"Makan dulu yuk" Juna hanya menatap sekilas, lalu menggelengkan kepalanya.

"Ini udah jam makan siang, kamu juga tadi gak sarapan"

"Gak laper"

"Tapi kamu harus tetep makan, aku suapin ya?" Juna menggeleng lagi.

"Jun~"

"Okay, tapi dikit"

Wanita berponi itu langsung menyendok makanan yang sudah disediakan, lalu menyuapi Juna dengan telaten.

"Udah" ucap Juna yang menolak suapan dari wanita itu lagi.

"Juna? baru dua suap loh!"

"Tapi enek"

"Makanannya gak enak? Biar aku ganti dulu kalo kaya gitu"

Tangan Juna menahan pergerakan wanita itu.

"Gak usah"

"Terus gimana? Katanya makanan ini bikin enek"

"Dua suap lagi"

"Yakin?"

"Hm"

"Aku ganti aja deh, gak akan lama kok" Juna menggeleng.

"5 menit, aku ganti dulu sebentar aja"

Lagi-lagi Juna menahan pergelangan tangannya.

"Dua suap gak akan bikin mati gara-gara enek kok"

"Ya tapi kalo dipaksa nanti kamu muntah"

"Ya udah gak usah makan"

"Jun—"

"Dua suap atau gak lanjut makan"

Mau tak mau wanita itu menyuapi Juna kembali.

"Udah deh, aku ganti dulu ya~" bujuknya yang tak tega melihat Juna yang susah payah menelan makanannya.

"Tinggal sesuap lagi" balas Juna saat sudah menelannya.



Ceklekk~




Pintu ruangan Juna terbuka dan menampilkan Hanniel yang tengah menggendong Anaya dan juga Rosie yang berdiri di belakangnya.

Juna dan wanita itu sontak langsung menoleh. Mata Juna membelak tak percaya dengan apa yang tengah dilihatnya saat ini.

"Papa~" panggil Anaya seraya meminta Hanniel untuk menurunkannya.

Juna langsung berlari dan memeluk Anaya dengan sangat erat. Ia menumpahkan rasa rindunya pada putri kecilnya ini.

"Maafin papa ya sayang" lirih Juna yang terus menciumi kepala putrinya.

Senyuman manis terukir dari sudut bibir wanita cantik berponi itu. Tapi berbeda dengan Rosie yang semula senyumannya mengembang sempurna, kini hanya tersenyum tipis saat ia melihat keberadaan wanita itu.

Ada rasa sakit dihatinya ketika tadi secara tak sengaja ia melihat Juna yang tengah disuapi.

'Dia udah gak butuh lo, Ros' batinnya berteriak.

Hanniel sadar jika air muka Rosie berubah, buru-buru ia mengelus bahu Rosie dan memberinya senyuman.

"Ca, lo belum makan siang kan? Bareng gue yuk" ucap Hanniel pada wanita berponi itu.

"Boleh" jawabnya dan berjalan mendekati Hanniel dan juga Rosie.

"Titip Juna ya, dia belum makan siang yang bener" ucapnya sebelum pergi meninggalkan Rosie dan pergi mengikuti langkah Hanniel.

[✔]Talk to You |June x Rosé|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang