AOL ; 2

3.5K 364 11
                                    

jeno menggelengkan kepalanya. sekarang dia masih lagi bersama renjun dibawah halte bus. hari sedang hujan .

" karena lo gua gabisa pulang. " renjun tersenyum manis. dia masih setia duduk disamping jeno .

" gapapa , kita bisa luangkan waktu bersama! " ujarnya dengan antusias.

  " gua ga habis pikir deh sama lo. iya , gua tahu gua ini ganteng tapi gausah ngejar gua sampe ke tahap ini. " renjun masih tersenyum.

" mau tau kenapa? karena waktu di tahun pertama , aku liat kamu main basket terus memenangi pertandingan. aku pikir kamu itu keren , terus kamu juga ganteng. makanya aku mulai suka sama kamu hehe. "

  " terus gua bilang gua gak suka sama lo. kenapa gak berhenti aja? " renjun memandang titisan air hujan dan tersenyum tipis.

" 2 tahun bukan sebentar , aku pikir aku udah berusaha keras jadi aku yakin kalo usahaku bakal terbalas. makanya hari demi hari , aku selalu berdoa agar kamu dapat merasakan cinta dan kesungguhan aku. " renjun tersenyum kepada jeno .

" kok diam? kamu tersentuh ya? "

" n–nggak! cuman kaget doang. ehem! " jeno berdehem pelan . dia kaget dengan ,

senyuman. senyuman renjun agak sedikit membikin jantungnya berdetak jedag jedug.

" udah ah , kamu gamau pulang? " jeno mengangkat sebelah alisnya.

" ini kan lagi hujan? kau gila ya? "

  " justru karna itu ianya menyenangkan! ayo! aku ajarin kamu cara menikmati hari hujan! " tangan jeno dipegang dan renjun mengheret laki - laki itu berlari di jalan yang kosong.

" yah! lo bakal demam– "

" ini menyenangkan jeno-ya! " melihat renjun yang tersenyum dan antusias bermain hujan , jeno mula menguntum senyuman tipis.

###

" ah buku ku basah semua! " gerutu renjun.

" lo tinggal sendirian? " jeno dan renjun kini berada di rumah renjun. ya karna rumah mereka di jalan yang sama , yaudah makanya pulangnya bareng aja.

" ya sendiri. ngomong ngomong buku kamu gak basah ya? " jeno memandang renjun.

  " semuanya di loker sekolah. udah disiapin sebelum pulang tadi. " hari masih hujan , hujannya masih deras juga.

" kau ganteng , pinter lagi. emang susah buat digapai tapi ya gapapa deh karna ini sudah menjadi langkah permulaan aku hehe. " tanpa sadar jeno tersenyum.

  " mau masuk dulu? sekalian kamu bisa ganti baju dulu kalau mau. " jeno menggeleng. masa mau masuk?

  " masuk ajalah dulu. kalo kamu ga mandi , entar bisa sakit tau? ayo masuk. " jeno menggaru lehernya kemudian mengikut renjun masuk.

" tunggu sebentar ya? " renjun berlari masuk ke kamarnya untuk mengambil handuk dan menyediakan baju buat jeno .

  " ini jen handuknya. itu kamar mandi. kamu mandi dulu ya? entar kamu sakit . buru! " jeno mengangguk dan meletakkan ranselnya ditepi sofa.

" kok dingin banget ya? " renjun masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian . mandi? kan diguna jeno kamar mandinya.

" muat ga ya sama jeno? moga moga aja pas. " renjun keluar dari kamarnya dan berjalan ke dapur . coklat panas di hari hujan sangat menyenangkan!

" bikin dua ah. " renjun tersenyum . dua gelas coklat panas itu dibawa ke meja .

" jen kamu udah– " renjun terdiam. jeno keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya. cuman dibahagian bawah. jeno masih telanjang dada.

" punya gak bajunya? " renjun menelan saliva.

" astaga huang renjun! hentikan otak mesum mu itu! tapi kalo dibikin lukisan di dada putih jeno kayanya bisa deh– astaga! " batin renjun .

" oh ini pakaiannya! aku gak tau muat apa gak. tapi baju mu udah ku keringkan di kamar. " jeno mencapai baju itu dan memakainya.

" ya tuhan , tolong hamba mu ini. kenapa bajunya terlekat di tubuh jeno? dia yang kegedean atau aku yang kekecilan? "

soalnya bajunya renjun benar benar melekat ditubuh jeno . dan renjun bisa melihat sedikit pinggang laki laki itu.

" duduk dulu , aku bikin coklat panas buat kamu. oh iya celana– astaga kok bisa aku lupa? " jeno duduk dihadapan renjun .

" gausah. kalo baju lo udah kecil , apa lagi celana? biarin aja. " renjun meneguk salivanya lagi.

kenapa oknum bernama lee jeno ini benar benar seksi dimatanya? oh ayolah , turtle neck hitam yang pas pas ditubuh tegap jeno dan handuk? serta rambutnya yang masih basah.

" lo gak mandi? "

" ah gapapa , aku udah tukar pakaian tadi– hatchumm!! " wajahnya terlihat merah , pikir jeno .

  " kau itu bodoh atau apa? " renjun hanya memasang wajah polos. maksud jeno apa?

" bisa gua guna makanan di kulkas? " renjun mengangguk. jeno berlalu ke dapur . renjun hanya memeluk lututnya.

" ah dingin banget kenapa si? " tidak lama kemudian , jeno datang dengan nampan . jeno memasak?

" tuh makan. soalnya gua gatau mau masak apa makanya gua masakin bubur sayur . masa nyuruh gua mandi tapi lo kedinginan. " renjun menguntum senyuman hangat.

" makasih jenonggg! ayo makan bareng– "

  " gamau. lo aja yang makan gua gak dingin– "

" eumm ayolah! makan bareng aku. makan sayur sendirian ga enak tahu? aaa buka mulutmu! " jeno meneguk salivanya dan membuka mulut.

" kita , berbagi sendok? " soal jeno . renjun memandangnya aneh. emangnya kenapa?

" kenapa? " jeno menggeleng cepat. coklat panas yang dibikin renjun diteguk sedikit demi sedikit.

pada hari itu , renjun benar benar ngerasa kalau dia mampu menggapai seorang lee jeno .

tbc

ini tidak membosankan kan? aku jadi takut tuh kalo cerita ini bosen 😭 vote dan komen kalian amat aku hargai! aku suka banget kalo ada yang spam komentar! hihi makasih! ❤️❤️❤️

[ ✓ ] arts of love ° noren °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang