Si manis 2 bagian 5

4 1 0
                                    

Saat di kampus aku tak berhenti untuk mencari kata kata untuk minta maaf ke Anya , aku ke perpus untuk mencari buku tentang permintaan maaf sekaligus menenangkan diri ku. Hampir seharian aku di perpustakaan dan saat nya aku untuk pulang , hari menjelang senja dan aku berniat ke taman itu setelah senja, saat  sampai ke taman itu tiba tiba hari ini hujan yg cukup lebat , aku berteduh di sebuah kedai di depan taman itu.

Tiba tiba seorang bapak bapak pemilik kedai bertanya kepada ku.

Bapak : eh , kamu yg sering duduk di taman itu ya ??
Aku : iya , ada apa ya pak
Bapak : kamu gak takut duduk sendirian
Aku : enggak kok , aku biasa duduk berdua.
Bapak : hah , bapak gak pernah liat duduk berdua
Aku : aku biasanya duduk bersama seorang gadis loh pak.
Bapak : gadis mana , gak pernah liat.
Aku : mungkin bapak kebetulan gak liat, emang nya ada apa ya pak.
Bapak : enggak , cuman mau ngasih tau kalo di daerah sini lumayan angker.
Aku : angker , maksudnya ??
Bapak : biasanya kalo duduk disekitar jembatan Ancol pasti ada aja penampakan atau wujud menganggu manusia , biasanya para pria jadi korbannya.
Aku : selama aku duduk di taman itu biasa biasa aja pak
Bapak : mungkin belum sekarang kamu dapat penampakan cuman bapak saranin jangan sering berkunjung ke taman itu malam malam. Kan siapa tau kamu korban selanjutnya.
Aku : makasih pak sarannya.

Hujan mulai reda walaupun sedikit gerimis, aku bergerak dari kedai itu menuju taman. Aku melihat ke kiri dan ke kanan dan pemandangan sekitarku terlalu sepi tapi aku tetap duduk di taman itu. Sepi nya taman membuat hawa taman itu sedikit berbeda dan kelihatan menyeramkan , walaupun seperti itu aku tetap menunggu Anya. Sepertinya Anya tak kunjung datang , aku berniat untuk pergi dari taman ini karena suasananya yg tidak kondusif.

Saat aku hendak bergerak dari taman itu dan baru beberapa langkah aku melihat Anya yg sedang basah kuyup. Aku hendak memberikan jaketku untuknya dan kulihat Anya sedang menangis.

Aku : *heran , Anya ada apa ??
Anya : *menangis , ku kira kamu gak bakalan datang lagi.
Aku : aku datang untuk minta maaf
Anya : harusnya aku yg minta maaf ke kamu karena sudah membentak kamu.
Aku : kalo soal itu gak apa apa , aku paham kalo kamu tiba tiba tersinggung.

Tiba tiba Anya memelukku dan tangisannya pecah , aku hanya membalas pelukannya dan mencoba mengusap air matanya.

Aku : sudah lah , gausah diperpanjang

Aku mengelus rambutnya yg basah agar dia berhenti menangis.

Anya : aku kira kamu bakalan benci ke aku.
Aku : yg bilang benci ke kamu siapa.

Aku mencoba membuat dia tertawa

Aku : yg aku benci tuh bangku tamannya.
Anya : kok bangku taman nya yg kamu benci.
Aku : soalnya saat aku duduk , pantatku langsung basah.
Anya : *tersenyum , yg salah kamu bukan bangkunya , terlalu nafsu ama bangku jadinya basah.
Aku : hahahaha , bisa aja kamu.

Tak lama Anya pun berhenti menangis dan senyumannya mekar diwajah cantiknya.

Aku : nah , gitu dong kan senyum , aku gak mau kamu sedih terus.
Anya : aku takut kamu gak kesini lagi dan gak mau nemenin aku lagi.
Aku : harusnya aku yg minta maaf , mungkin aku gak cari fakta aslinya.
Maaf ya
Anya : aku maafin.
Aku : sebaiknya kamu pulang , soalnya hari mulai dingin dan malamnya gak kondusif.
Anya : iya , terus jaketmu
Aku : bawa saja , mungkin bisa menghangatkan badan mu.
Anya : makasih , nanti aku kembalikan jaket kamu.
Aku : santai saja.
Anya : aku duluan ya Hans , bye.
Aku : hati hati.

Aku merasa lega dan cukup senang karena Anya mau maafkan aku. Dan saat aku berangkat pulang dengan rasa bersalahku hilang tapi aku kepikiran dengan kata bapak pemilik kedai itu , apa benar taman itu angker dan apa hubungannya dengan jembatan Ancol. Tanpa berpikir panjang aku langsung pulang dan tidak mau berdiam lebih lama di taman itu. Semoga saja Anya baik baik saja besoknya agar bisa bertemu denganku lagi.

Continued.............

Si Manis 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang