Si manis 2 bagian 6

1 0 0
                                    

Keesokan malamnya kami bertemu lagi , dan dia membawa jaket ku kemarin. Kebetulan taman dalam kondisi ramai pengunjung , jadi aku menunggu nya layaknya menunggu pacar.

Anya : malam Hans *tersenyum
Aku : malam.

Pancaran wajahnya membuatku tenang.

Anya : ini jaketmu , makasih ya.
Aku : ya sama sama.

Sepertinya jaketku dicucinya , soalnya jaketku tercium seperti bau bunga.

Anya : maaf membuatmu menunggu.
Aku : tidak kok , aku baru saja sampai.
Anya : begitu ya , maaf ya membuat mu menunggu kemarin sampai kehujanan.
Aku : soalnya kemarin lupakan aja , kalo kamu gak datang pun gak apa apa , soalnya hujannya awet.
Anya : baguslah.
Aku : Oya besok kamu ada rencana ??
Anya : enggak ada , emang kenapa ??
Aku : aku mau ngajak jalan keliling kota , apa bisa ??.
Anya : boleh aja
Aku : yoss aku jemput kamu nanti dirumah ya.
Anya : ehh , gausah jemput dirumahku , aku tunggu di taman ini aja.
Aku : yaudah , semoga besok cuaca nya cerah.
Anya : semoga aja.
Aku : besok pagi sekitaran jam 9 aku tunggu ditaman ini.
Anya : ok. Oya btw kuliah mu gimana.
Aku : gitu gitu aja , sidang masih lama jadi aku nikmati aja.
Anya : gitu ya , agak membosankan ya.
Aku : enggak juga.

Aku melihat pedagang minuman keliling.

Aku : Anya , sebentar ya , aku mau beli minuman hangat.
Anya : ok.

Aku membeli 2 kopi hangat dari pedagang keliling.

Aku : ini kopi hangat nya.
Anya : makasih.
Aku : awas panas.
Anya : *tersenyum , iya.

Malam mulai larut  sambil menyeruput kopi , aku mulai memikirkan hal tentang Anya , tak lama setelah kopinya habis Anya pun pamit.

Anya : kayaknya aku pamit dulu ya hans.
Aku : yaudah , hati hati.
Anya : jangan lupa besok ya.
Aku : ya.

Anya sudah pulang dan aku berangkat pulang dengan rasa senang yg belum pernah kurasakan. Tiba nya di rumah aku langsung tidur dan aku menyetel alarmku.

Keesokan paginya , aku hendak meminjam Vespa matic punya ayahku dan bersiap untuk menjemput Anya.

Sialnya aku terlambat menjemput Anya , aku melaju motor ku dengan buru buru. Saat aku mau sampai aku melihat Anya sudah menunggu.

Aku : maaf aku terlambat.
Anya : gak apa apa kok.
Aku : maaf banget aku terlambat 15 menit.
Anya : *tertawa, santai aja ini gak seperti kantoran.
Aku : hahaha , maaf ya
Anya : iya.

Anya memakai rok merah kembang panjang dan kemeja pink dengan kardigan serta sepatu hak tinggi , itu membuat dia terlihat begitu cantik.

Aku : ayo berangkat.
Anya : ok

Aku memberinya helm tambahan , mulai berangkat menyusuri kota. Aku berniat membawa Anya ke tempat tempat bersejarah seperti kota tua dan   museum Fatahillah.

Sampai nya di kota tua , aku mengajaknya berkeliling dan menyewa sepeda ontel untuk memutari kota tua. Aku selalu memandang wajahnya yg terhibur dan memancarkan kebahagiaan.

Saat makan siang , aku mengajaknya makan di sebuah kafe di sekitaran kota tua. Aku terus melihat wajahnya yg senang dan tertawa kecilnya.

Aku : gimana makanannya ??
Anya : ini lumayan enak , oya nanti aku kembalikan uang mu ya.
Aku : tidak perlu , aku traktir.
Anya : makasih.

Duduk sebentar dan memandangi jalan yang ramai. Dan Anya hendak mau ke toilet.

Anya : aku ke toilet dulu ya .
Aku : ok.

Saat menuju ke toilet , Anya tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria gemuk.

Aku : ( waduh , Anya dalam masalah )

Tapi saat ku dekati.

Anya : maaf ya aku gak sengaja.

Untung nya makanannya tidak jatuh dan pria gemuk itu mau memaafkan Anya.

Aku kembali ke meja ku.

Aku : gimana , berangkat lagi kita.
Anya : ok , ayo.

Aku mengajak dia ke musem Fatahillah, sembari melihat lihat aku mengajaknya foto bersamanya. Jantung berdegup kencang dan keringat dingin dan hasilnya beberapa foto nya didapat selama di museum. Aku berlagak pintar dan dia merespon sambil tertawa.

Anya : kamu terkadang sok pintar ya.

Aku hanya menggaruk kepala ku sambil malu. Setelah dari museum , aku membawanya keliling kota hingga sore. Dan makan malam di kafe ternama di Jakarta

Anya : disini makanannya mahal semua , apa gak apa apa ??
Aku : gak apa apa , silahkan di pesan
Anya : aku makanannya yg murah saja.
Aku : baiklah.

Malam pun mulai jatuh , aku malah membayangkan aku dan Anya candle light dinner. Saat selesai makan , Anya ingin pulang karena takut ke malaman.

Anya : aku mau pulang , bisa kita pulang sekarang.
Aku : yaudah , ke mana aku antarkan.
Anya : ke taman biasa aja.
Aku : ok , ayo kita pulang.

Ekspresi Anya tidak seperti tadi siang , mungkin dia capek atau semacamnya. Tibanya di taman itu , Anya mulai pamit.

Anya : aku pamit ya Hans , bye.
Aku : bye , hati hati.

Aku terdiam sebentar melihat dia pulang , agak beberapa lama aku mulai mengikuti hingga dimana aku mengikutinya di sebuah gang yg ujung gangnya gelap. Aku perlahan mengikuti dia dan saat di ujung lorong Anya malah menghilang. Aku mencoba menyusuri gak itu malah berbuah sia sia , jadinya aku langsung pulang kerumah ku.

Saat aku tiba dirumah , aku malah kepikiran tentang Anya , kok bisa ya saat di ujung lorong dia menghilang. Mungkin aku juga kecapean dan mencoba beristirahat, siapa tau besok dia ditaman itu lagi.

Continued..........

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Manis 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang