04. Bad day

442 64 1
                                    

Kelas terakhir telah usai tepat pukul 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas terakhir telah usai tepat pukul 3.30 PM. Aku membereskan semua barang-barangku dan memasukkannya dalam tas. Sungguh aku ingin cepat pulang ke rumah. Hari pertama sekolah sungguh melelahkan kurasa. Apalagi saat istirahat tadi Amanda malah mengajakku berkenalan dengan teman-temannya hingga waktuku untuk lunch hanya sebentar.

Aku segera keluar kelas untuk segera ke parkiran. Aku tak sempat menyimpan beberapa barangku di loker. Biarlah kubawa pulang. Namun pergerakanku terhenti saat ada yang menabrakku dari samping. Alhasil semua buku yang kupeluk terjatuh. Diiringi dengan umpatan aku berjongkok memungutnya.

"Sorry!" Suara bariton yang menyapa indra pendengaranku disusul sebuah tangan yang membantuku memungut buku. Tanpa melihat sang empunya tangan, aku mengambil bukuku dari tangannya. 

"Nope."

 -J-

Aku merebahkan tubuhku di kasur yang tidak terlalu empuk ini. Tentu saja karena aku sudah tinggal di rumah bibi Helena, bukan di rumahku lagi. Kamar yang kutempati ini sudah lama tak terpakai. Aku disarankan untuk sekamar dengan Jessica. Dan tentu saja sepupuku itu menolak keras. Ia tak mau berbagi kamar denganku meskipun kamarnya luas disertai dengan kasur queen size. Tapi tak apa, kamar ini sudah cukup bagiku. Aku suka ketenangan ini.

"Shit!" Sepertinya aku tidak bias tenang lebih lama seperti yang kubayangkan. Pintu kamarku dibuka dengan kasar. Lain kali ingatkan aku untuk menguncinya. Dan kalian tahu siapa pelakunya? Tentu saja sepupuku Jessica Tercinta.

"Kau!"

Aku menaikkan sebelah alisku. Dia ini kenapa? Wajahnya selalu kusut. Bahkan lebih kusut dari tadi pagi. Aku memutuskan untuk bangun, bukan kah aku harus sopan pada pemilik rumah? "Why?".

"Dasar sialan! Dari mana kau bisa kenal dengan Amanda, bitch!" bentak Jessica padaku. Oh ternyata karena hal ini. Sudah kukatakan bukan? Jika menjadi orang popular, hal kecil apapun yang dilakukan akan selalu jadi sorotan. Lagi-lagi aku mengumpati Amanda dalam batinku.

"Amanda? Dia temanku saat di Wasington dulu. Ada apa?"

"Tsk! kau pikir aku percaya? Mana mungkin upik abu dan cupu sepertimu bisa berteman dengan seorang Amanda sang queenbee? "

Dengan malas aku memutar bola mataku. Beginikah orang yang sangat ingin popular di sekolah? Sangat menyebalkan. "Terserah jika kau tak percaya. Aku sudah mengatakan yang sebenarnya!" ucapku dengan nada yang tidak serendah tadi.

"Kau... beraninya kau membentakku! Kau pikir kau siapa huh? Kau hanya menumpang disini, jalang sialan!"

"Dan apa kau pikir jika aku menumpang disini, kau juga bisa seenaknya denganku? Jika tidak terpaksa aku juga tidak ingin tinggal disini. Lebih baik aku di Washington!" balasku dengan datar. Lalu tanpa menghiraukannya aku berjalan menuju kamar mandi.

Dark JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang