Chap 6 : Mulai

1.5K 163 14
                                    

"Heichou!"

Pemilik nama tersentak kecil kala telinganya mendengar suara yang lebih terdengar seruan dibanding panggilan oleh sesosok bocah yang sudah sangat ia hafal.

Pluk-

Levi melebarkan bola matanya sebelum sedetik kemudian kembali normal, kaget saat sang bocah kesayangannya tiba-tiba berlari kearahnya dan memasangkan sesuatu dikepalanya.

"Khkhkh... heichou terlihat lucu memakainya." Kekehan kecil yang keluar dari bibir sang bocah membuat emosinya sedikit menurun ketika ia tahu apa yang ada dikepalanya, sebuah bando berbentuk telinga kucing yang pas dikepalanya.

"Kau-"

"Uhmmm... heichou kenapa?" dengan manik emeraldnya, Eren menatap dengan binar senang pada Levi yang terlihat seperti tengah menahan napas.

'sialan.' maki Levi dalam hati dengan sebelah tangan yang memegang hidungnya, menghalau sebuah cairan yang hampir keluar dari hidungnya.

"Heichou, apa Eren cocok memakainya?" Eren melompat turun dari pangkuan Levi dan berjalan kesana kemari dengan gaya yang serupa dengan kucing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heichou, apa Eren cocok memakainya?" Eren melompat turun dari pangkuan Levi dan berjalan kesana kemari dengan gaya yang serupa dengan kucing.

"Miau~"

Sesekali menjilat kulit tangannya sendiri layaknya seekor kucing, Levi seera berlari menuju kamar mandi meninggalkan Eren yang menatap bingung kepergiaan sang heichou.

"Uhm?" tak diambil pusing, Eren akhirnya mendudukan diri pada sofa merah panjang yang terletak dalam kamar Levi, lama menunggu heicuounya yang tak kunjung keluar dari kamar mandi hingga akhirnya kelopak matanya mulai memberat dan terpejam.

Beberapa menit setelah Eren tertidur, pintu kamar mandi terbuka menandakan sang pemuda telah selesai dengan urusannya. Matanya melirik kesetiap penjuru ruangan mencari keberadaan bocah nakalnya. Hingga manik hitamnya menatap sebuah gundukan kecil diatas sofa yang terletak dipojok ruangan tepat disamping jendela, mendebgus geli kala melihat sang bocah mengeluarkan cairan khas dari bibir yang mengotori sofanya. Menggeleng pelan sebelum akhirnya menggendong tubuh kecil itu dan menidurkannya diatas kasur miliknya.

Mengecup pelan dahi sang bocah sebelum akhirnya beranjak menuju meja belajarnya, melanjutkan kegiatannya yang tertunda akibat bocahnya.

"Heichou...?"

"Eren!"

"Ah, it-itu. A-apa?" tanyanya gelagapan saat sang sahabat menepuk bahunya, menariknya dari lamunan.

"Kau melamunkan apa? Perhatikan guru didepan, jika tidak ingin kena hukum." Bisik Armin. Eren segera menatap kedepan dimana sang guru tengah meliriknya tajam, membuatnya meringis.

"Hari ini tidak ada pelajaran, kalian bebas."

seluruh seisi kelas memandang penuh kejut pada sang guru yang masih setia dengn wajah datar namun tampan itu.

Love Story [RiRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang