6

1.1K 65 9
                                    

"Siapa kau?!"

"Ini aku, Yoongi." Ucap pria yang kini berdiri sambil membuka topi dan maskernya.

"Hyung? Sedang apa kau disini?" Jimin menerjang tubuh Yoongi kemudian memukulnya tanpa ampun.

"Sudah kuduga bahwa kau pelakunya, tidak akan ku biarkan!" Jimin terus menerus menghantam wajah pucat Yoongi dengan tinjunya. Tidak tinggal diam, Yoongi membalas Jimin dengan kuat hingga terjadi baku hantam.

"Dengarkan aku dulu, aku mengetahui sebuah kebenaran. Pakai kepala dinginmu!" Yoongi menghentikan pukulannya pada Jimin.

"Kebenaran apa? Kebenaran yang ada hanyalah kau yang membunuh Rose!" Jimin kembali menerjang tubuh Yoongi hingga membentur kaca, membuat suara gaduh.

"Dengar, Rose memiliki hubungan dengan pria lain!"

"Berhenti menyalahkan kekasihku, keparat!"

"Yak hyung! Lepaskan!!" Jungkook berlari kemudian menerjang kedua tubuh itu, pun dengan Taehyung.

Setelah mendengar suara gaduh dan terlihat ada seseorang dari arah kamar apartemen Rose yang terlihat dari jalanan, Taehyung dan Jungkook yang kebetulan lewat akhirnya memutuskan untuk mengeceknya. Dan benar saja, Yoongi dan Jimin sedang berkelahi disana.

"Ada apa ini? Jelaskan!" Taehyung mulai berteriak dengan suara bariton khas miliknya. Kesal dengan keadaan sahabatnya yang makin parah.

Baik Yoongi maupun Jimin, keduanya hanya terdiam. Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut keduanya.

"Lepaskan aku." Yoongi melepaskan tubuhnya dari kukungan Jungkook. Berjalan lemah sambil sedikit terhuyung. Sesekali ia memegang bagian wajahnya yang terasa perih.

Taehyung lantas melepaskan juga Jimin, karena pria itu mengamuk. Dia mengusir Taehyung dan Jungkook dari sana. Sekuat apapun mereka mengajak pria Park itu, ia akan tetap teguh pada pendiriannya. Jimin ingin tidur disana. Di kamar Rose. Berbaring sambil mengingat kenangan antara ia dan pujaannya itu.

Maka, Taehyung dan Jungkook mau tidak mau mengabulkan keinginan Jimin. Serba salah, karena mereka juga tahu bahwa Jimin masih terpukul dengan kematian Rose. Hingga akhirnya kedua pria itu pergi dari sana dan meninggalkan Jimin sendirian dengan kenangannya.

Tujuan Taehyung dan Jungkook adalah rumah Namjoon. Ya, sebelumnya mereka disuruh oleh pemilik rumah untuk membeli stok kondom yang sudah habis. Dan saat tiba di rumah Kim Namjoon, disana sudah ada Seokjin dan juga Hoseok. Membawa beberapa botol minuman dan juga makanan lezat.

"Hey, kenapa kalian berkeringat? Padahal diluar sana sedang turun hujan. Jangan bilang kalian sudah menggunakan kondom itu terlebih dahulu?" Goda Namjoon pada kedua adik termudanya.

"Aku dan Jungkook, tadi kami lewat ke apartemen Rose dan melihat Yoo—"

"Sudahlah, hyung. Kau mengigau dan perlu cuci muka. Ayo ku antar." Jungkook membawa tubuh Taehyung menuju ke kamar mandi.

"Hyung, tolong jangan bilang tentang apa yang terjadi antara Yoongi hyung dan Jimin hyung. Itu tidak akan membantu, hanya akan memperburuk keadaan. Jadi lebih baik kita diam saja. Jimin hyung hanya emosi sesaat." Taehyung kemudian mengangguk, menyetujui saran Jungkook. Lagipula, ia sudah muak dengan pertengkaran antara sahabat itu.

•••••••••

Yoongi duduk di kursi belajar yang berada di kamarnya. Sebenarnya, kursi itu lebih tepat disebut kursi bekerja, karena Yoongi lebih sering menggunakannya untuk membuat lagu dibandingkan mengerjakan tugas.

Camaraderie [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang