"assalamualaikum" salam Gilang dan Salsabila bersamaan saat sudah sampai didepan rumah.
"Wa'alaikumsalam" jawab seorang ibu rumah tangga bernama Indah dari taman belakang rumahnya. "Eh, anak Mama udah pada pulang" sambung Indah saat anak-anaknya tengah menyalami tangan kanannya secara bergantian.
"Salsa ke kamar dulu ya, cape mau istirahat" kata Salsabila dengan senyum yang ia tampilkan.
"Kakak duluan!" Teriak Gilang berlari ke arah kamarnya yang berada di lantai dua.
Ibu dan putrinya terkekeh melihat tingkah laku anak - kakaknya itu. Tak sengaja Salsabila merapikan rambut yang dari tadi menghalangi pipi memarnya. Indah melihat pipi dari putrinya langsung menahan tangan Salsabila saat ia akan pergi ke kamarnya.
"Kenapa, Ma?" Tanya Salsabila heran
Indah memperhatikan pipi putrinya sejenak lalu bertanya "pipi kamu kenapa?" Indah balik bertanya sambil memegang pipi Salsabila
Salsabila mematung ditempat, dia takut sangat takut kalau Mama nya ini akan marah walaupun Indah tidak pernah marah pada anak-anaknya ini.
"Emm, anu...Ma ini" Salsabila semakin tegang saat Indah terus menatap wajah Salsabila "tadi waktu beres-beres di sekolah gak sengaja kebentur sama tembok" bohong Salsabila
Indah tersenyum "Makanya lain kali hati-hati dong"
Salsabila membuang nafas lega ternyata Mamanya percaya dengan apa yang di katakan oleh nya. 'maafin Salsa udah bohong Ma' batin Salsabila.
"Salsa ke kamar dulu, Ma"
Salsabila berjalan memasuki kamarnya saat mendapat anggukan dari Indah.
Ceklek
Saat membuka pintu kamar Salsabila terkejut melihat kamarnya yang sangat berantakan. Ada kayu yang tergeletak, ranjangnya sudah tidak ada dan yang ada hanya perkakas disana.
"Kamar gue kan ini?" Tanya Salsabila pada diri sendiri
Dari pada bingung sendiri, Salsabila memilih keluar kamar dengan masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Mencari keberadaan sang Mama yang sekarang entah ada di mana.
"Ma!" Teriak Salsabila untuk kesekian kalinya
"Apa?" Tanya Indah dari dapur
"Kamar aku kok banyak perkakas gitu?"
Indah menepuk jidatnya "Mama lupa, kamar kamu sekarang ada di lantai atas sebelah kamar kakak. Kamar kamu yang ini mau di jadiin ruang kerja Papa"
"Oh, yaudah. Ke kamar dulu Ma"
|| • Kulkas • ||
Dikamar yang baru. Salsabila melihat sekelilingnya dari mulai lantai, dinding, langit kamar dan sebagainya ternyata lebih luas dari kamarnya yang di bawah.
Salsabila merebahkan badannya di atas kasur empuk kesayangannya setelah melepas sepatu dan tasnya.
Ia merasa kantuk tengah melanda dirinya, meguap beberapa saat dan akhirnya dia membenarkan posisi tidurnya.
AC di kamarnya terus menyala dengan suhu sedang, awalnya dia tidak merasakan apa-apa sampai akhirnya dia merasakan badannya menggigil hebat dan nafas yang tidak teratur.
Salsabila membuka matanya perlahan. Badannya terus menggigil hebat dan nafasnya yang sudah putus-putus. Dia memegangi dadanya yang sakit, mengbil handphone yang ada di nakas menekan nomor telepon kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kulkas || Fiki UN1TY [On Going] [MAU DI REVISI]
Random[ SELOW UPDATE. FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] { Cerita ini hanya untuk menghibur tidak bermaksud untuk menyunggung atau apapun itu. Ini hanya khayalan author semata, jika ada kata atau ucapan yang kurang enak dibaca mohon maaf karna author cuman manusi...