04

446 54 4
                                    

"Fik lo gak apa?" Tanya Zweitson sedikit khawatir, wajah Fiki tidak seperti biasanya dia terlihat pucat.

"Engga ko santai aja"

Mereka tengah duduk di sebuah cafe yang tidak jauh dari kediaman Fiki. Di depan mereka sudah ada kentang goreng yang sudah hampir habis di makan dua makhluk yang tak ada kata kenyang dalam hidupnya.

"Balik yu udah malem banget nih" ajak Fiki

Fajri melihat jam yang melingkar di tangannya sekilas "Yaudah yu. Lo balik bawa motor atau bareng gue lagi ?"

"Bareng lo aja males bawa motor gue"

Bukan malas. Fiki hanya merasa tidak beres dengan badannya dia merasa lemas jika harus membawa motor sendiri.

***

"Halo ? Kenapa Ma?"

"Kak, kamu kesini ya Salsa udah mau pulang kakak jemput"

"Siap, Ma..otw sekarang"

Indah mematikan sambungan telepon dengan anak sulungnya.

"De udah siap ?" Tanya Indah pada anak bungsu Yanga sedang duduk di atas kasur rumah sakit.

Salsabila menatap ke arah Inda "udah ko, Ma..udah gak sabar juga pengen pulang" jawabnya antusias

Indah tertawa pelan "iya tunggu kakak bentar lagi ya" Salsabila mengangguk

Setelah kurang lebih dua jam berada di rumah sakit karena kejadian di kamar tadi, akhirnya Salsabila sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dengan syarat cairan infus sudah habis.

"Assalamualaikum" ucap seseorang dari arah pintu

"Wa'alaikumsalam" jawab bersamaan ibu dan anak itu

"Kakak lama" ucap Salsabila dengan memanyunkan bibirnya

Gilang terkekeh "maaf maaf" balas Gilang mengacak rambut adiknya. Orang yang mengucap salam tadi adalah Gilang.

"Udah siap semua ?" Tanya Gilang

"Udah langsung pulang aja yu" jawab Salsabila dengan semangat

"Gak sabaran banget sih adik kakak ini" Gilang mencubit pipi Salsabila gemas

"Udh lepasin sakit kak jangan ditarik pipinya nanti melar" Salsabila menepuk lengan Gilang yang berada di pipinya

"Udah jangan ribut disini, kita pulang yu"  ucap indah menengah di antara kakak beradik itu.

***

Di halaman rumah Fiki pula terlihat dia baru saja turun dari motor Fajri dan Zweitson yang memarkirkan motor Fiki di dalam gerbang rumah Fiki.

"Thanks,Ji..makasih juga Son udah di parkirin" ucap Fiki

"Woke, santai aja kali" kata Fajri

"Kita balik dulu, Fik" lanjut Zweitson yang sudah berada di atas motor Fajri

Fajri mengangguk lalu kedua sahabatnya itu pergi meninggalkan tempat. Fiki menutup gerbang dulu sejenak, tidak mengunci karena Fajar-papanya belum pulang dari kerjanya.

"Assalamualaikum, Fiki pulang" kata Fiki saat membuka pintu

"Wa'alaikumsalam" jawab Fenly yang sedang menonton tv

"Geser geser" kata Fiki pada Fenly yang duduk di sofa

"Ganggu banget si,.itu ada tempat juga" kesal Fenly

"Lu aja yang pindah ah"

"Kalo bukan adek gue ya lo, gue buang lo" di mulut protes tapi tetap pindah tempat

Kulkas || Fiki UN1TY [On Going] [MAU DI REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang