notes : a bit long and switch age
enjoy !
"Dimana dia?"
Tanya pria itu seraya menyerahkan jasnya pada sang pembantu. Bibi Lee menundingkan jari telunjuknya ke arah ruang makan, melihatkan seorang pemuda yang kini mengerjakan tugas. Ia mengangguk lalu meminta semua beredar. Memberi privasi.
"Nak, kau sedang-"
"Cih, sekarang paman mahu bertanya? Selalunya terus masuk ke dalam kamar. Tidak hirau kalau aku makan atau tidak. Kerjakan tugas atau tidak,"
Sunwoo jelas tergamam saat anak itu memotong pertanyaan nya. Dia menebak anak itu sungguh marah padanya. Terlihat dari raut wajah cantik anak itu.
Pemuda itu langsung sigap bangun dari duduknya dan berjalan menghentakkan kaki masuk ke dalam kamar. Tidak peduli pada sosok paman yang menatapnya sedari tadi.
"Kim Haknyeon! Buka-"
"Margaku masih tetap Lee bukan Kim, paman sialan!"
"Jaga bicaramu-"
"Apa? Mahu memukulku seperti dulu?"
Haknyeon memotong ucapan Sunwoo dengan membukakan pintu kamarnya dan mengutarakan perasaannya sekarang. Oknum yang dipanggil "paman" itu kini lebih sibuk dengan perusahaan dan juga kegiatan mafia itu. Sungguh. Dia benci. Disebabkan itulah, paman itu kurang memberikan perhatian kepadanya.
"Haknyeon, kenapa-"
"Aku benci paman!!"
Blam!
Sunwoo memejamkan mata menahan geram. Anak seusia Haknyeon memang membuat dia naik geram. Malah membuat dia lelah. Ia menghela nafas kasar sebelum pergi ke ruang dapur. Mengisi tekaknya berasa haus.
Juyeon datang dengan menaikkan alis keningnya sebelah. Raut wajah Sunwoo seperti ada yang tidak kena.
"Haknyeon merajuk lagi?" tebaknya.
Sunwoo berpaling lalu mengangguk. Sei iring itu dia meletakkan gelas kaca itu pada meja. Bibirnya juga melepas nafas.
"Aku sudah agak. Kemarin, aku membawanya ke taman tema. Dia seperti tidak seronok ke sana padahal itu tempat kesukaannya. Aku lihat, dia menatap iri pada pasangan lain. Yah, kebelakangan ini perusahaan mengejar kemajuan bukan? Mungkin disebabkan itu, Haknyeo kesal padamu."
Jelas Juyeon seraya menempatkan punggung pada hadapan Sunwoo. Sementara sang pria dingin itu sekali lagi melepas nafas lelah. Bukan itu saja, dia juga berasa serba salah kerna membiarkan Haknyeon begitu.
"Pujuklah dia. Sebelum dia melarikan diri."
-----
Pagi ini, Haknyeon menjalani hari yang menyebalkan. Awal-awal pagi paman itu sudah beredar terlebih dahulu. Sarapan paginya juga ditenung. Memang dia terlalu kelebihan semalam?
"Makanlah, Haknyeon-ah."
Ucapan Juyeon dianggap sekilas angin. Dia langsung bangkit dari duduknya dan bersedia ke sekolah. Sarapan yang masih hangat itu ditinggalkan begitu saja. Ia cuma mahu sang paman. Hah, kucupan di dahi pun tiada lagi.
Sementara Juyeon hanya menatap punggung anak itu dengan tatapan sendu. Ia memicit pelipis nya, menghilangkan rasa pening yang tiba-tiba ia rasai.
"Harap Sunwoo cepat memujuk anak itu."
-----
"Hey! Kim....Haknyeon?"
Suara Hyunjae berubah menjadi perlahan apabila teriakan ceria nya tidak disambut oleh Haknyeon. Selalunya pemuda manis itu akan menjawab teriakan paginya dengan semangat sekali. Namun hari ini terasa beda. Bukan hari ini saja, kemarin juga seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
little sweet | sunhak ✓
Fanfiction[ selesai ] kisah percintaan antara mereka. © dntwon bxb ; mature ; fluff ; mpreg ; sunhak