13. zero hour

722 51 17
                                    

book little sweet selesai ! aku ingin berterimakasih pada pembaca yang masih membaca buku ini. jujur, aku tidak tahu masih ada yang nunggu. again, aku berterimakasih kerana udah vote dan udah semangatin aku <3
maaf jika ada kesilapan bahasa ( kerana bahasa indo bukan bahasa pertama aku ), typo atau maksud cerita yang buat kalian bingung.

haknyeon as bintang
sunwoo as langit
younghoon as daniel
hyunjae as adam

enjoy !










Bintang tidak pernah menanggapi setiap pertanyaan yang dilayangkan kepadanya, kerana ia tahu, jika jawaban nya akan memberi kosong peluang mereka untuk berbaik. Maka itu, dia hanya membiarkan tali hubungan mereka begini; goyah kerana nya.

Tidak semua pertanyaan harus ada jawaban nya - jawaban sudah ada di depan mata sendiri - perlukah harus bertanya lagi? Bintang tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk merawat luka di hati orang yang menjadi rumah untuknya itu.

Namun kali ini ia bermimpi; melihat orang yang dia memberikan kasih sayang dan penuh cinta itu menjauh dari nya kerana masalah yang menurutnya sepele. Dan kerana itu, ia mengumpul segala tenaga dan waktu untuk berpikir. Sudah berminggu-minggu ia diabaikan.

Bintang melepaskan nafas panjang seraya mengacau latte nya yang baru saja sampai, mengaduk sehingga susu yang membentuk love itu hilang dari kecantikan latte nya lalu ia hirup pelan sambil menoleh; memandang suasana tenang taman yang sepi.

“Aku merinduimu,”

Lirih Bintang setelah selesai hirup air latte nya, pandangan nya turun - kembali mengaduk - latte nya itu walaupun telah tinggal separuh. Pikiran dan hati nya terasa bolak-balik; merindui sosok yang menjadi rumah nya itu.

“Ketemu dia. Ucap maaf dan selesai, Bintang sayangku.”

Pria berparas cantik bernama Bintang Mahesa itu terbangun dari lamunan nya, dan mendongak. Tatapan nya yang tadi mencerah kini kembali menyendu mendengar saranan yang sahabatnya utarakan kepadanya. Bintang berhenti mengaduk, menopang dagu nya dengan telapak tangan dan menatap sahabatnya.

“Aku sudah bilang maaf kepadanya, tapi tetap saja dia acuhkan ku.”

“Kesalahan fatal apa yang kali ini kau buat? Sampaikan Langit yang dulu mudah sekali maafkan mu kini susah sekali untuk memaafkan mu?”

Bintang mengigit bawah bibirnya dan menurunkan pandangan nya. Kedua belah tangan nya juga turun pada paha nya, memelintir antara satu sama lain. Pada erti kata lain; ia tidak tahu apa ia harus memberitahu perkara - kesalahan - yang dia buat pada sahabatnya, Daniel.

Don't tell me you accidentally chat and meet your ex?”

Bintang langsung cepat mendongak  dan membulatkan matanya. Pria berparas cantik itu mengetapkan bibirnya; gelisah kerana sudah ketahuan tanpa beritahu. Daniel yang melihat reaksi - tidak biasa - Bintang mengusap wajah tampan nya kasar sambil melepaskan nafas panjang.

What on your mind that time, Bintang?”

I just chatting with him-”

No wonder he don't forgive you, aku juga akan lakukan tindakan yang sama seperti apa yang Langit lakukan padamu.”

“Aku menyesal hiks ... ”

As you should, Bintang.”

- - -

Bintang berjalan dengan langkah longlai ke apartment nya, sesekali mengusap pipi nya dengan lengan sweater nya lantaran air mata nya yang tidak henti-henti jatuh. Selepas menerima nasihat dan kecaman dari berbagai pihak, Bintang tahu, ia salah. Bahkan sangat.

Hanya saja ia cukup berpikir pendek dan membuat pertemuan tanpa memikirkan perasaan yang harus ia jaga dengan sepenuh hati dan jiwa nya. Kerana Langit sudah menjaga nya dirinya seperti nyawa sendiri.

Bintang terisak kecil mengingatkan momen-momen yang ia hasilkan bersama Langit, rasa rindu yang membuncah terus berkembang dalam hati nya. Ia sekali lagi mengelap pipi nya berkali-kali sehingga sampai di depan pintu rumahnya. Ia berdiri seperti tunggul di hadapan pintu rumahnya; seperti mengharapkan sosok yang dia sayang dan ia tengah rindui akan membuka pintu dan memeluknya.

Cklek

Mendengar pintu rumahnya terbuka, Bintang perlahan mendongak dengan wajah sembabnya, dan lagi air matanya laju menurun deras apabila wajah tampan ia selalu rindui itu tampil di hadapannya. Sementara sosok itu yang bernama Langit membuka pintu dengan wajah datar kini membutangkan mata nya terkejut melihat sang kekasih balik bersama air mata.

“LANGIT HIKS”

Tubuh tegapnya bertubruk sehingga terjungkal sedikit ke belakang, sang kekasih memeluknya erat dan menangis lebih kencang. Tidak mahu membuat keadaan menjadi lebih keruh, ia membiarkan Bintang memeluknya - biarkan air mata membasahi baju tidurnya miliknya - dan membalas pelukan sang kekasih.

Segumpal perasaan serba salah menusuk hati nya; terasa sangat berat dan hati nya berkecai melihat wajah putih bersih dan polos itu menangis kerana dirinya. Bintang seperti benda yang rapuh, benda yang ia harus jaga dengan baik. Namun kini ia sepertinya menghancurkan kekasih manis nya. Ia sangat menyesal membiarkan Bintang, kekasih manis nya begini.

“Maafkan ku, Bintang. Aku menyesal.”

- - -

Langit menyodorkan ponselnya kepada Bintang yang duduk di sofa besar milik mereka, Bintang mendongak memberikan tatapan polos nya. Lalu mengambil ponsel itu dan melihat isi chat yang tertampil.

“Maaf. Harusnya aku mempercayaimu. Adam beritahu padaku, kau dan dia bertemu hanya sekadar untuk memberi kabar. Adam juga menjemputmu untuk ke majlis pernikahan mereka bukan?”

Bintang mengangguk kepala dan melipat bibirnya; sesekali lidahnya basahkan bawah bibirnya yang kering. Ia menundukkan kepala saat menyedari kebodohannya. Langit yang melihat itu, tersenyum lembut lalu berjongkok di hadapan Bintang.

Kekasih manis nya itu mendongak - saling bertatap - memandang Langit seakan memohon maaf atas kejadian yang sudah ia buat.

“M-maaf..” cicit Bintang.

“Aku juga. Maaf kerana sudah mengabaikan mu dan tidak mempercayai mu.”

Bintang berkata tidak masalah ini tidak sepele di awal kerana ia menjelaskan setiap kejadian saat ia berjumpa dengan sang mantan, Adam. Namun apa yang dia dapat, luar dari ekspetasi nya. Justru masalah ini hampir membuat kedua nya berpisah.

Bintang dan Langit saling melemparkan senyuman lalu Bintang menarik Langit ke dalam pelukan semula. Kali ini dengan rasa hangat dan kebahagiaan yang ia inginkan setelah lama di abaikan.

I'm sorry.”

Langit membalas ucapan Bintang dengan kucupan di pucuk kepala pria manis itu. Kedua nya tersenyum lembut - lega kerana masalah yang mereka hadapi sudah selesai.

END

 little sweet | sunhak  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang