"Ayah ibu hiks.."
Nyonya Ju dan Tuan Ju hanya menatap sedih anaknya yang kini terseret oleh pengawal berbadan besar itu. Nyonya Ju hanya bisa mengetapkan bibirnya menahan tangis apabila melihat air mata yang membasahi pipi gembil anaknya.
Tubuh kecil itu dimasukkan ke dalam mobil. Haknyeon sempat meringis kesakitan lantaran dahi nya terhantuk sesuatu. Dia mengangkat kepala saat merasakan sentuhan lembut yang mengusap dahi nya yang tadi terhantuk. Seorang pria tampan, bersetelan jas hitam dan bibir itu membentuk senyuman tipis.
"Kau baik-baik saja?"
Tanya pria itu. Dia menepis perlahan tangan pria itu, menundukkan kepalanya sambil meremat seluar jeans yang dipakainya. Mobil itu kemudian bergerak ke sesuatu tempat. Manik hitamnya memandang sendu ahli keluarga nya yang hanya berdiri tegak di depan pintu tanpa menyahuti apa-apa, menatap kepergiannya yang dia sendiri tidak mahu.
"Keluargamu berhutang dengan Tuan Kim, Keluargamu tidak dapat melunaskan hutang itu tepat pada tarikh yang diberi. Oleh itu, Ayahmu menukar dirimu dengan hutang nya. Maka hutang ayahmu sudah selesai."
Makin kuat remasan di seluar itu. Haknyeon menggigit bawah bibirnya kuat sehingga keluar sedikit darah, titis air mata itu lagi keluar dari pelupuk matanya. Pria itu menoleh, tersenyum tipis sebelum memberhentikan mobil di tepi jalan.
"Percayalah. Ayahmu buat begini kerana dia yakin masa depanmu akan lebih cerah. Tuan Kim memang dikenal kejam dan jahat, tapi sekiranya kau menuruti perintahnya, semua akan menjadi baik."
Jelas pria itu sambil menoleh ke sebelahnya. Haknyeon melepaskan remasan dan mendongak, menatap pria itu sebelum mengangguk kecil. Segaris senyuman muncul di bibir pria itu lalu pria itu mengusak surai hitam milik Haknyeon.
"Tapi sekiranya kau membantahnya, kau akan mendapatkan hukuman. Jadi elakkan menolak tawaran nya, paham?"
Haknyeon mengangguk. Pria itu kembali duduk seperti asal dan memulai menyetir mobilnya. Selang beberapa menit, mereka sampai di sebuah mansion yang sangat mewah dan kelihatan elegan. Sungguh besar. Kedua nya turun dari mobil, saat mereka memasuki mansion, sederet pembantu rumah ー mungkin ー di kiri mahupun kanan, sontak membungkuk badan mereka menandakan hormat. Haknyeon sedikit merasa risih apabila mereka menundukkan kepala.
"Kau bawa dia?"
Haknyeon yang tadi asyik memandang ke belakang, refleks memandang ke hadapan. Namun seseorang berada tepat di hadapannya, membuat dahi dan dada orang itu bertemu. Apabila dia mendongak, manik hitamnya membulat terkejut. Tubuhnya menegang. Ini bukan pria yang tadi bersama nya. Wajah yang tampan dan manik hitam itu yang tajam membuat dia sedikit merinding.
"Nama mu?"
Haknyeon tersentak mendengar suara husky itu. Apalagi tatapan tajam yang menusuk itu. Dalam diam, dia menelan air liur kasar.
"H-haknyeon."
Ujarnya pelan dan tergagap. Mendengar jawaban dari Haknyeon, pria itu berbalik lalu naik tangga menjauhi kedua nya. Membuat Haknyeon mendengus kesal. Sangat sombong, pikirnya. Pria yang tadi bersama Haknyeon menghampiri Haknyeon dan terkekeh pelan sebelum mengusak surai hitam si manis.
"Itu adalah Tuan mu sekarang. Namanya Kim Sunwoo. Dia memang dasar dingin begitu. Marilah, kita ke kamar mu."
Haknyeon membuntuti langkah pria itu ke kamarnya. Sesampai di kamarnya, dia membulatkan matanya terkejut kerana saking luas dan mewah nya kamarnya ini. Ditambah lagi warna yang dipilih untuk kamarnya, adalah warna kegemarannya.
"Pakaianmu sudah tersedia di dalam lemari. Jika sudah mandi, kau turunlah. Kita makan malam bersama. Oh iya, namaku Boo Seungkwan, sekretaris Tuan Sunwoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
little sweet | sunhak ✓
Fanfiction[ selesai ] kisah percintaan antara mereka. © dntwon bxb ; mature ; fluff ; mpreg ; sunhak